Search This Blog

Wednesday, 4 December 2024

Dalil adanya kesurupan jin

𝙋𝙚𝙢𝙗𝙪𝙠𝙩𝙞𝙖𝙣 𝘼𝙗𝙚𝙧𝙚𝙖𝙠𝙨𝙞 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙋𝙚𝙢𝙗𝙪𝙠𝙩𝙞𝙖𝙣 𝙆𝙚𝙨𝙪𝙧𝙪𝙥𝙖𝙣 ? Part 2
(Ibnu Abdillah Al-Katibiy, 04-12-2024)

Kenapa ulama Islam telah ada andil dalam pembahasan jin merasuki manusia dan menyebabkan kesurupan ?

Karena tentu mereka tidaklah menilai segala sesuatunya terkecuali menimbangnya terlebih dahulu dengan timbangan syare’at Islam. Sebab semua perilaku manusia terikat dengan beban taklif yang telah digariskan oleh Allah Ta’ala melalui nabi-Nya yang terkait dengan hukum halal, haram dan seterusnya. Termasuk dengan fenomena manusia yang kesurupan. Dalam sejarah kebudayaan Islam, masa demi masa, hingga masa nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjadi suri tauladan bagi umat ini dalam segala hal. Kita bisa mengetahuinya melalui hadits-haditsnya, berlanjut kepada masa sahabat lalu masa tabi’in hingga masa para ulama setelahnya. Sangat mudah melacak refrensi-refrensi bab ini bagi orang yang mau inshof dan menurunkan egonya.

Dalam kitab Abwaj Al-Faraj karya seorang ulama yang diakui kealimannya oleh ulama dunia yaitu sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki pada halaman 71 yang dikeluarkan oleh lembaha Haiah Ash-Shofwah Al-Malikiyyah, menulis babnya dengan ; Ruqyah lisshar’i yang artinya Ruqyah untuk gangguan kesurupan. Dari judulnya saja kita bisa memahami maksud bab ini dari beliau yang bermakna beliau mengakui adanya kesurupan karena jin, karena selanjutnya beliau menampilkan data hadits berikut ini :

 أخرج عبد الله بن الإمام أحمد في (( زوائد المسند )) بإسناده فيه راو ضعيف ، عن أبي بن كعب قال : كنت جالسا عند النبي ﷺ جاءه أعرابي فقال : يا نبي الله إن لي أخا وبه وجع قال : (( وما وجعه ؟ )) قال : به لمم أي : مس من الجن

Abdullah bin Imam Ahmad meriwayatkan dalam Zawa'id al-Musnad dalam rantai sanadnya ada perowi yang lemah dari Ubay bin Ka'b, yang mengatakan : Saya sedang duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu seorang Badui mendatanginya dan berkata  Wahai Nabi Allah, aku mempunyai seorang saudara yang sedang menderita suatu penyakit. Nabi bersabda :  Dan apa penyakitnya? Dia berkata: ada lumam yaitu tersentuh oleh jin…

Lanjutan haditsnya : 

Nabi bersabda : Bawakan ia kepadaku “ Dia berkata: Maka dia meletakkannya di tangannya, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ta'awwudz padanya dengan surat Fatihah dan empat ayat dari awal Surat Al-Baqarah, dan dua ayat ini, dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Esa), dan ayat Arsy, dan tiga ayat dari akhir Surat Al-Baqarah, Dan satu ayat dari Al Imran: Tuhan menanggung saksikan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, dan ayat dari norma: Sesungguhnya Tuhanmu adalah Tuhan, dan tanda terakhir bagi orang-orang yang beriman: Maha Suci Allah, Raja yang Sebenarnya), dan ayat dari Surat Al-Jinn: Dan bahwa Dialah Yang Maha Tinggi Tuhan kita, dan sepuluh ayat dari awal Surat Al-Saff, dan tiga ayat dari awal Surat Al-Hashr, “Katakanlah, 'Dialah Tuhan, Yang Esa, Yang Esa'” dan “ Al-Mu'awwidhatayn,” maka laki-laki itu berdiri seolah-olah tidak pernah mengeluh ".

Dari konteks bab yang dicantumkan sayyid Muhammad ini, menunjukkan kepada kita bahwa beliau mempercayai adanya kesurupan karena jin. Orang yang memiliki hati yang inshof dan kejernihan berfikir, akan merasa cukup dengan hujjah ini. 

Jauh sebelum sayyid Muhammad Al-Maliki, imam Al-Ghazali juga sudah mempercayai adanya kesurupan karena jin. Hal ini bisa kita lihat di kitab beliau Adz-Dzahab Al-Ibriz hal 53. Beliau menulis :

رواية اخرى في بعض الأوائل المذكورة خاصيتها لدفع الصرع :

“ Riwayat lain di dalam sebagian permulan-permulaan surat, kekkhusuannya untuk menyembuhkan kesurupan “. Lalu imam Ghazali menampilkan kisah berikut :

ذكر بعض الصالحين قال : وعكت جارية وبالت بالليل في موضع لم يعتد فيه البول فصرعت فقام اليها فقال :

“ Sebagian orang shalih menyebutkan bahwa ada seorang budak perempuan buang air kecil pada malam hari di tempat yang jarang buang air kecil. Jadi dia keserupan. Maka orang shalih itu berdiri di hadapan wanita itu dan mengucapkan :

بِسْمِ اللهِ الرَّحمنِ الرَّحِيْمِ. آلمص طه, طسم, كهيعص, وَالْقُرْآنِ الحَكِيم, حم, عسق, ن وَاْلقَلَمِ وَماَ يَسْطُرُوْن.

Lalu Wanita itu sadar dan tidak Kembali lagi kesurupan kepadanya “.

Di sini kita bisa memahami bahwa imam Ghazali mempercayai adanya kesurupan karena jin. Bahkan jauh sebelum imam Ghazali ada imam Ibnu Qutaibah seorang ulama salaf ahli hadits dan sejarah juga ahli tafsir. Imam Ghazali menampilkan riwayat dari beliau di kitabnya Azd-Dzahab Al-Ibriz halaman 70 sebagai berikut :

ایات شريفة رقية من الصرع
“ Ayat-ayat mulia, ruqyah dari gangguan kesurupan “. Lalu beliau melanjutkan :

قال ابن قتيبة: حدثني شيخ من همدان قال صرعت صبية [لعبت)، فرأيت في منامي ملكا تمثل لي في صورة لم أشاهد مثلها وله عشرة أجنحة، فقال: إن في كتاب الله لشفاء لهذه المصروعة ، قلت : وما هو يرحمك الله؟، قال: أتل عليها بالغداة :

Ibnu Qutaybah berkata : Seorang syekh dari Hamadan menceritakan kepadaku, dia berkata: Seorang gadis kecil kesurupan [sedang bermain], lalu aku melihat dalam mimpiku seorang malaikat menampakkan diri kepadaku dalam wujud yang belum pernah aku lihat sebelumnya, dan dia mempunyai sepuluh sayap. Dia berkata: Di dalam Kitab Allah ada obat untuk penyakit kesurupan ini. Saya berkata: Apa itu, semoga Tuhan merahmati Anda? Dia berkata: Bacalah di pagi hari : 

Lalu beliau menampilkan beberapa ayat dari Al-Quran. Lalu menampilkan :

هذا في القرآن الذي لا يثبت معه إنس ولا جان. فاستيقظتُ وقد حَفِظْتُ ذلك، فَتَلوتُهُ عليها، فقامت مُتحيّرة وهي تستر وجهها بدهشة وقالت: يرحمك الله ما شأني ؟!، فقلت لها: الرحب والسعة والسلامة. ثم لم يعاودها بعد ذلك

“ Hal ini ada dalam Al-Qur’an, tidak ada manusia atau jin yang tetap bersamanya. Maka aku terbangun dan aku telah hafal itu, maka aku membacakannya kepadanya, lalu dia berdiri dengan kebingungan sambil menutupi wajahnya dengan keheranan dan berkata : Semoga Tuhan merahmatimu, kenapa denganku? maka aku berkata kepadanya: Tenang, damai dan aman. Kemudian jin itu tidak mengganggunya lagi setelah itu “.

Sangat jelas sekali di sini imam Ibnu Qutaibah mempercayai adanya kesurupan karena jin. Dan masih banyak lagi ulama Ahlus sunnah lainnya yang memiliki keyakinan seperti ini. Maka apakah mereka semua dikatakan memiliki akidah dungu sebagaimana statmen orang jahil itu ?? Andai bab ini tidak ada pembahasannya dalam Islam, mungkin kita akan taslim (menyerahkan) persoalan ini kepada ahli kejiwaan modern atau ahli hypnosis. Namun apakah kami menolak adanya kesurupan yang bukan karena jin, tetapi karena sebab lainnya semisal gangguan saraf otak secara medis, atau gangguan mental secara psikis ? tentu tidak, karena dalam wawasan pengobatan islam pun mencactat pula adanya kesurupan karena gangguan otak yang disebut dengan shar’ul akhlath dan sangat Panjang jika saya bahas di sini. 
Maka sangatlah jahil dan idiot sekali jika ada orang yang langsung memastikan dan mengklaim bahwa jika ada orang yang kesurupan itu bukan karena jin tetapi murni abreaksi karena gangguan mental atau medis. Pun praktisi ruqyah yang mengklaim kesurupan jin pada suatu kasus pesakit yang diruqyahnya, setelah melihat tanda-tanda penguat yang ada padanya. Syaikh Badruddin Asy-Syibli penulis kitab Aakamul Marjan saja tidak berani memastikan orang kesurupan itu Gerakan dirinya sendiri atau dikontrol oleh jin, meskipun indikasi besarnya syaikh Badruddin lebih condong ke pendapat imam Ahmad ini yaitu percaya adanya Gerakan kesurupan dari jin. Kok ada orang yang berani sekali menafikan adanya Gerakan kesurupan karena jin.

Bersambung part 3

Monday, 25 November 2024

Pembahasan mengenai jin kafir yang di bacakan Qur'an

Pembahasan mengenai jin kafir yang di bacakan Qur'an 

(Ibnu Abdillah Al-Katibiy, 25-11-2024)

Sebelumnya sudah saya tampilkan data ilmiyyahnya bahwa al-Quran mampu membuat jin kafir kepanasan baik saat di luar tubuh manusia maupun saat merasuki tubuh manusia. Hujjah-hujjah ini belum dijawab, ada lagi ocehannya yang lain yang menunjukkan kerancuan dalam kerangka berpikirnya kalau tidak mau dibilang jahil atau bodoh. 

Dia menggunakan surat Al-Jinn berikut dalam berhujjah ngawurnya :

قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا

“ Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Qur'an), lalu mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur'an yang menakjubkan, “

Dia berstatmen bahwa ayat ini dalil yang menunjukkan sesungguhnya jin kafir kalau dibacakan Al-Quran pasti akan sejuk dan malah masuk Islam bukan malah kepanasan atau kelojotan seperti yang diptaktekkan para peruqyah pembohong.

𝑱𝒂𝒘𝒂𝒃𝒂𝒏 :

Mendengar statmen semacam ini sebenarnya membuat hati saya tergelitik lucu saja dengan kejahilannya yang tidak pernah disadarinya. Statmen semacam ini sangat tidak perlu dibantah, karena dengan sendirinya sudah runtuh dan akan hanyut ditelan waktu. Namun saya sekedar memberikan kisi-kisi kepadanya supaya bisa bercermin, karena mungkin cermin di rumahnya berkarat dan berjamur. 

𝑷𝒆𝒓𝒕𝒂𝒎𝒂 :Ayat ini tidak bisa sama sekali dialihkan sebagai hujjah bahwa jin kafir akan tenang dan masuk Islam jika dibacakan ayat-ayat Al-Quran secara keseluruhan, apalagi diklaim sebagai hujjah semacam itu. Jauh panggang dari apinya.

𝑲𝒆𝒅𝒖𝒂 :tidak ada satupun ulama ahli tafsir yang menjadikan ayat ini sebagai dalil jin kafir pasti akan tenang atau masuk Islam jika dibacakan ayat-ayat Al-Quran. Fakta ini sudah cukup menunjukkan cara berpikir orang ini bertentangan dengan pemikiran yang lurus dan bukti nyata kerusakan kerangka berfikirnya. Tapi jutsru banyak dalil yang menunjukkan sebaliknya. Sebab itu saya katakan dengan sendirinya statmen itu sudah runtuh.

𝑲𝒆𝒕𝒊𝒈𝒂 :Asbab Nuzul ayat ini adalah, ayat tersebut berkaitan dengan surat al-Ahqaf ayat 29 yang berbunyi :

وَإِذْ صَرَفْنَا إِلَيْكَ نَفَرًا مِنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُونَ الْقُرْآنَ فَلَمَّا حَضَرُوهُ قَالُوا أَنْصِتُوا فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا إِلَى قَوْمِهِمْ مُنْذِرِينَ

“ Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Qur'an, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan (nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan “.

Pada masa antara nabi Isa dan nabi Muhammad, langit dunia tidak terjaga. Dan saat Allah mengutus nabi Muhammad, maka langit dunia mendapat penjagaan malaikat dan bintang-bingtang menjadi panah-panah api bagi syaitan yang hendak mencuri dengar informasi-informasi langit. Maka iblis berkata kepada pasukannya, “ Telah terjadi sesuatu di muka bumi “. Lalu iblis memerintahkan pasukannya berpencar ke penjuru bumi untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Sekelompok jin yang pertama diutus olehnya adalah dari Nasibin, sebuah negeri di Yaman yang mereka merupakan bangsawan dan penguasa dari bangsa jin. 
Iblis mengirim mereka ke Tihama dan sekitar Yaman dan berlalu ke ke lembah, Nakhla, yang berjarak dua malam perjalanan dari lembah, dan mereka menemukan di dalamnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang sholat subuh. Para jin itu lalu mendengar nabi membaca al-Quran, dan pemimpin mereka mengatakan : Diam dan dengarkanlah “ Ketika nabi selesai membacanya, mereka kembali kepada kaumnya dan memberikan peringatan “. (Silahkan cek tafsir imam Ath-Thabari)

Ayat ini juga menjadi dalil kuat bahwa jin bisa diislamkan yang dari sebelumnya kafir dan menunjukkan bahwa jin terkena taklif juga sebagaimana manusia. Karena orang ini juga sering berstatmen, “ bahwa jin tidak bisa diislamkan karena semua jin umurnya ribuan dan sudah mengetahui mana yang baik dari zaman ke zaman “. Yang semakin menampakkan kejahilannhya dalam memahami bab ini. 

Kemudian ayat ini terkait dengan surat al-Ahqaf ayat 29 tersebut yang ayat-ayat sebelumnya ketika Allah menjelaskan bahwa di kalangan manusia ada yang beriman maka Allah juga menjelaskan bahwa jin kalangan kafir juga ada yang beriman. Maka konteks ayat ini berkaitan dengan penjelasan kelompok jin yang beriman kepada nabi wasilah mendengarkan ayat Al-Quran, bahkan mayoritas ulama mengomentari bahwa Nabi saat itu tidak mengetahui alias tidak melihat dan membacakan. Konteksnya bukan sedang membacakan ayat-ayat Quran terhadap orang yang terkena gangguan jin atau terhadap manusia yang dirasuki jin. Konteks ini ada babnya sendiri. 

𝑲𝒆𝒆𝒎𝒑𝒂𝒕 :Jin kepanasan bahkan terbakar saat dibacakan Al-Quran dalam konteks pengobatan ruqyah atau kondisi-kondisi tertentu, sangatlah ada dan banyak. Dan dalil-dalilnya sangatlah terang seterang matahari di siang bolong. 

Abdullah bin Imam Ahmad meriwayatkan dalam Zawa'id al-Musnad dalam rantai sanadnya ada perowi yang lemah dari Ubay bin Ka'b, yang mengatakan : Saya sedang duduk bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu seorang Badui mendatanginya dan berata  Wahai Nabi Allah, aku mempunyai seorang saudara yang sedang menderita suatu penyakit. Nabi bersabda :  Dan apa penyakitnya? Dia berkata: ada lumam yaitu tersentuh oleh jin.
Nabi bersabda : Bawakan ia kepadaku “ Dia berkata: Maka dia meletakkannya di tangannya, dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca ta'awwudz padanya dengan surat Fatihah dan empat ayat dari awal Surat Al-Baqarah, dan dua ayat ini, dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Esa), dan ayat Arsy, dan tiga ayat dari akhir Surat Al-Baqarah, Dan satu ayat dari Al Imran: Tuhan menanggung saksikan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, dan ayat dari norma: Sesungguhnya Tuhanmu adalah Tuhan, dan tanda terakhir bagi orang-orang yang beriman: Maha Suci Allah, Raja yang Sebenarnya), dan ayat dari Surat Al-Jinn: Dan bahwa Dialah Yang Maha Tinggi Tuhan kita, dan sepuluh ayat dari awal Surat Al-Saff, dan tiga ayat dari awal Surat Al-Hashr, “Katakanlah, 'Dialah Tuhan, Yang Esa, Yang Esa'” dan “ Al-Mu'awwidhatayn,” maka laki-laki itu berdiri seolah-olah tidak pernah mengeluh. (Abwabul Faraj, sayyid Muhammad Al-Maliki : 71)

Hadits ini juga menjadi dalil dari Nabi langsung terhadap bacaan Al-Quran yang bisa berefek kepada jin kafir. 

Sebagian orang shaleh menyebutkan : Ada seorang budak perempuan buang air kecil pada malam hari di tempat yang jarang buang air kecil. Jadi dia keserupan. Maka orang shalih itu berdiri di hadapan wanita itu dan mengucapkan :

بِسْمِ اللهِ الرَّحمنِ الرَّحِيْمِ. آلمص طه, طسم, كهيعص, وَالْقُرْآنِ الحَكِيم, حم, عسق, ن وَاْلقَلَمِ وَماَ يَسْطُرُوْن.

Lalu Wanita itu sadar dan tidak Kembali lagi kesurupan kepadanya. (Adz-dzahab Al-Ibriz, imam al-Ghazali : 53)

Ibnu Qutaybah berkata: Seorang syekh dari Hamadan menceritakan kepadaku, dia berkata: Seorang gadis kecil kesurupan [sedang bermain], lalu aku melihat dalam mimpiku seorang malaikat menampakkan diri kepadaku dalam wujud yang belum pernah aku lihat sebelumnya, dan dia mempunyai sepuluh sayap. Dia berkata: Di dalam Kitab Allah ada obat untuk penyakit kesurupan ini. Saya berkata: Apa itu, semoga Tuhan merahmati Anda? Dia berkata: Bacalah di pagi hari : 

- قُلْ اللَّهُ أَذِنَ لَكُمْ أَمْ عَلَى اللهِ تَفْتَرُونَ 
- يَا مَعْشَرَ الجن والإنس إن اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانفُذُوا لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بسُلْطَان. فبأي آلاء رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانَ يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شَوَاظٌ مِّن نَّارٍ وَنَحَاسٌ فَلَا تنتَصِرَانَ 
- قَالَ اخْسَئوا فِيهَا وَلَا تُكَلِّمُونَ

Hal ini ada dalam Al-Qur’an, tidak ada manusia atau jin yang tetap bersamanya. Maka aku terbangun dan aku telah hafal itu, maka aku membacakannya kepadanya, lalu dia berdiri dengan kebingungan sambil menutupi wajahnya dengan keheranan dan berkata : Semoga Tuhan merahmatimu, kenapa denganku? maka aku berkata kepadanya: Tenang, damai dan aman. Kemudian jin itu tidak mengganggunya lagi setelah itu. (Adz-Dzhahab Al-Ibriz, imam Al-Ghazali : 70)

Habib Abdullah Al-Haddad berkata :

ان اهل الزمان في قلوبهم شياطين ولهذا يضيقون من قراءة القران والجلوس في المساجد ولولا ذالك ماضاقوا ألا ترى الى المصروع الذي دخله الشيطان او قال الذي فيه الجني اذا قرأت عليه القران كيف يصيح ؟

“ Sesungguhnya penduduk zaman hati mereka ini penuh setan, oleh sebab itu mereka sempit hatinya untuk membaca al-Quran dan duduk di masjid-masjid. Seandainya bukan demikian maka hati mereka tidaklah sempit. Tidakkah engkau melihat kepada orang yang kesurupan yang dimasuki oleh setan, atau jin berkata pada dirinya, Ketika engkau bacakan Quran padanya, bagaimana ia menjerit ?” (Thayyibat al-Mawaid : 3/6)

Yang tersirat dalam maqolah beliau ini adalah, bahwa setan yang ada dalam tubuh seorang yang mashru’ (kesurupan) akan menjerit saat dibacakan al-Quran. 

Maka saat ia berani berstatmen bahwa orang yang meyakini bacaan Quran dapat membuat jin kepanasan adalah akidah yang dungu sebagaimana beredar di media sosial yang ia sebarkan dengan PD-nya, telah menyatakan pula bahwa imam Ghazali, Habib Abdullah Al-Hadddad dan sayyid Muhammad Al-Maliki adalah berakidah dungu ? jadi jelaskan siapa yang dungu bahkan akut ?

Thursday, 5 September 2024

Perbedaan antara jin saka dengan jin sihir

PERBEZAAN ANTARA JIN SAKA & JIN SIHIR 

1. Jin saka biasanya datang dari keluarga atau keturunan sendiri.( tapi ada juga punca lain). Sedangkan... jin sihir itu adalah dari kiriman orang lain.

2. Gangguan jin saka sudah bermula sejak sekian lama, malah ada yang sejak bayi atau juga sejak ia masih dalam kandungan lagi. Sedangkan...jin sihir itu adalah jin yang baru atau tiba-tiba datang.

3. Jin saka itu berpindah kepada orang yang paling rapat dan disayangi tuannya, Sedangkan... jin sihir itu ditujukan kepada orang dibenci oleh seseorang.

4. Jin saka biasanya memilih sendiri bakal tuan baru-nya, sedangkan... jin sihir biasanya datang kepada orang yang diperintahkan kepadanya.

5. Jin saka lebih cenderung mengganggu semua orang dalam satu keluarga. Sedangkan...jin sihir lebih cenderung mengganggu seseorang yang telah ditetapkan.

6. Jin saka akan masuk ke dalam tubuh siapa sahaja yang dapat ditembusinya...
Sedangkan...jin sihir lebih cenderung tetap kepada seorang.

7. Jin saka akan berpindah pada  seseorang mungkin atas dasar 'kasih sayang yang mendalam' atau perjanjian. Sedangkan... jin sihir akan datang pada seseorang dengan maksud mahu menyakiti atau membunuh.

8. Pada peringkat awal, gangguan jin saka akan lebih tertumpu kepada gangguan fikiran dan perasaan. Sedangkan... jin sihir akan menimbulkan gejala kerasukan dan kesakitan.

9. Gangguan jin saka kadang-kadang menjadikan seseorang itu mempunyai kelebihan-kelebihan luar biasa seperti nampak jin, menilik, bersilat sendiri, mengurut, mengubat dan sebagainya.  Sedangkan... gangguan jin sihir kerap menjadikan seseorang itu menanggung penyakit yang luarbiasa.

10. Gangguan jin saka kadang-kadang tidak menimbulkan sebarang gejala penyakit, tetapi menimbulkan pelbagai bentuk tekanan pada fikiran dan perasaan...seperti mudah buntu dan bingung, selalu runsing, risau, takut, marah, malu dan sebagainya tanpa sebab yang munasabah...( termasuk pelbagai perangai atau akhlak buruk...) Sedangkan...gangguan jin sihir biasanya menimbulkan pelbagai gejala penyakit fizikal.

11. Kerap gangguan jin saka itu 'mencengkam' seseorang dalam keadaan yang tenang dan orang lain tidak menyedarinya. Sedangkan... jin sihir itu akan datang dalam suatu keadaan di mana seseorang itu rasa diserang.

12. Kadang-kadang jin saka itu tak tahu yang tindakannya itu menyusahkan atau menganiaya tuannya. Sedangkan...jin sihir itu memang bermaksud menganiaya malah mungkin bertujuan membinasakan.

13. Jin saka itu biasanya tetap pada tuan dan keluarganya dengan maksud nak menjaga. Sedangkan...jin sihir itu tetap dengan maksud menganiaya sekeluarga terutama sekiranya kiriman sihir itu bertujuan membalas dendam atau nak menghalau sekeluarga daripada sesuatu tempat.

14. kerap  kali gangguan saka itu bentuknya sangat halus...hinggakan seseorang itu tak percaya ia adanya gangguan jin saka. Sedangkan...gangguan jin sihir biasanya akan memberi kesan yang sangat jelas adanya gangguan makhluk halus.

15. Sebahagian jin saka akan mempertahankan tuannya daripada serangan jin lain...termasuk oleh jin sihir... Sedangkan...jin sihir biasanya akan datang berkumpulan... iaitu  sebahagiannya  tidak ada kena mengena...tapi sahaja nak mengambil kesempatan 'menumpang sekaki'.

16. Jin saka biasanya akan membisikkan seseorang nasihat-nasihat yang baik...(tapi ikhlas tak ikhlas tu lain cerita tau sajalah kalau dah jin...biasanya akan sampai masanya nasihat itu akan jadi hasutan...) Sedangkan...jin sihir biasanya akan membisikkan apa saja yang akan mematahkan semangat seseorang.

17. Jin saka akan mencari tubuh baru dari kalangan ahli keluarga sebagai ganti jika tuannya meninggal dunia. Sedangkan...jin sihir akan pergi sebaik saja ia selesai melaksanakan tugasnya...( itu pun tak semua...)

18. Kebanyakan saka akan menimbulkan masalah seperti menghalang tuannya kahwin, atau menghancurkan rumahtangganya, atau menghalang daripada mendapat anak dan sebagainya. Sedangkan...jin sihir lebih menumpukan kepada penyakit...kecuali ia adalah jin sihir pengasih dan pemisah ianya tidak menimbulkan penyakit.

Dan sebagainya...

Wallahu a'lam 

Monday, 19 August 2024

Inilah yang di maksud dukun yang di larang dalam islam

Baginda SAW bersabda:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

Maksudnya: “Sesiapa yang mendatangi 'arraf (dukun) dan menanyakan kepadanya tentang sesuatu, maka tidak diterima solatnya selama empat puluh malam.”

Riwayat Muslim (5957)

Pada riwayat yang lain, selain Abu Hurairah RA, bahawa Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

Maksudnya: “Sesiapa mendatangi kahin atau 'arraaf (dukun) dan dia membenarkan ucapannya maka dia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad (al-Qur'an).”

Riwayat Ahmad (9171)

 

Erti 'Arraaf dan Kahin

Ibnu Athir menjelaskan bahawa 'arraaf (peramal) adalah ahli nujum yang mendakwa mengetahui ilmu ghaib padahal hanya Allah SWT yang mengetahui masalah ghaib (Lihat Al-Nihayah fi Gharib al-Hadith wa al-Athar , 3/442), Tukang ramal ini termasuk dalam kategori kahin (dukun).

Al-Baghawi pula menerangkan: 'Arraaf adalah orang yang mengaku mengetahui perkara-perkara tertentu dengan cara-cara tertentu yang dipakai sebagai petunjuk akan barang hilang atau tempat hilangnya barang dan misalnya. Sedangkan kahin adalah orang yang menceritakan akan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi pada masa akan datang. Dan pendapat lain mengatakan kahin adalah orang yang mengetahui apa yang ada di dalam hati (mengetahui isi hati membaca fikiran)(Lihat Syarh al-Sunnah , 12/182).

Wednesday, 5 June 2024

Herbal untuk mengeluarkan racun sihir (bisa sihir) dari badan

Herbal untuk mengeluarkan racun sihir dari badan :
1. Kelapa muda
2. SERAI muda  3 batang
3. 3 hiris halia / jahe 
4. 1 sudu garam kasar
5. 1 sudu gula
6. 21 biji lada hitam
Barang-barang di atas itu di tumbuk sampe hancur, lalu masukkan di kelapa muda itu, kemudian kepala itu di bakar 30 menit.
Setelah airnya tidak panas Masukkan madu ruqyah ayat hirzi 3 sudu atau lebih ke dalam kelapa itu dan siap di minum. 

Saturday, 18 May 2024

Tanda tanda orang kena pelet(sihir mahabah)

Tanda tanda orang kena pelet(sihir mahabah)

1. Mendadak sering melamun, kehilangan konsenterasi dan jantung sering berdebar-debar, lebih jelasnya ada sesuatu yang aneh diluar kebiasaan anda.

2. Timbulnya rasa cinta yang berlebihan terhadap orang yang awalnya anda benci.

3. Merasakan ada tarikan kuat, untuk memikirkan orang tersebut setiap waktu, bahkan cenderung ingin menemuinya,

4. Sering merasa tidak tenang, gelisah dan sulit tidur karena disebabkan oleh hadirnya bayang-bayang seseorang, ketidak laziman ini umumnya terbaca oleh teman dekat dan keluarga, karena anda dalam kondisi yang setengah sadar.

5. Khusus pengaruh ilmu pelet yang black magic, target biasanya mencium aroma wangi pada jam-jam tertentu, misalnya tengah malam, kamar bau bunga melati yang menyengat.

6.Mimpi berhubungan badan sama pelaku

7.Selalu mengikuti perkataan pelaku

8.Terasa di panggil sama pelaku,baik ketika tertidur ataupun lagi melamun

9.Selalu memaafkan si pelaku,ketika pelaku berbuat salah

10.Emosi tidak stabil,sering melihat penampakan dll
 
Kenapa bisa kena pelat

1.Kurangnya beribadah kepada Allah
2.Pernah menghina seseorang
3.Adanya perantara pelet,bisa jadi foto,benda2 yang target pakai, rambut dll.
 
Cara pencegahan nya
1.Ruqyah
2.Tingkat kan ibadah kepada Allah
3.Baca ayat Hirzi tiap pagi dan petang tiupkan air, lalu minum tiap haus. 
4.minum madu ruqyah ayat hirzi tiap pagi dan petang 

Sunday, 3 March 2024

Penyebab orang yang di ruqyah jadi muntah bahkan kesurupan

Tanya : Kenapa orang yang diruqyah selalu muntah dan orang diruqyah kenapa jadi kesurupan?

Jawab : Mual dan muntah adalah salah satu reaksi pasien yang yang terindikasikan adanya gangguan gaib ; jin, sihir ataupun ‘ain dalm tahap sedang dan berat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِي مِن ابن ‏ ‏آدم ‏‏ مَجْرَىَ الدَّم

“ Sesungguhnya syaitan berjalan di tubuh manusia melalui peredaran darahnya “. (HR. Bukhari)

Syaitan dan jin masuk ke dalam tubuh manusia melalui otot-otot yang berfungsi di seluruh tubuh manusia dan mengalir dengan darah. Syaitan dan jin makhluk yang terdiri dari dzat yang halus dan lebih lembut daripada angin atau udara yang Allah kasih kuasa mampu masuk ke dalam tubuh manusia melalui pori-pori tubuh dan berjalan di aliran darah. Apabila jin-jin ini diperintahkan dukun merusak kesehatan manusia semisal pencernaan makan, perut, dada, dan lainnya, maka jin-jin ini akan menuju bagian-bagian itu melalui otot-otot dalam tubuh, berhenti dan menempel di bagian-bagian tersebut, semisal usus, jantung ataupun lambung. Dan terkadang jin-jin itu membawa racun yang menjadikan cepatnya munculnya rasa sakit dan menjadi suatu penyakit. Maka ketika ayat-ayat al-Quran diperdengarkan dengan niat penyembuhan dan dibantu semangat yang kuat untuk sembuh dari pasien, maka frekuensi-frekuensi suara dari bacaan-bacaan al-Quran tadi akan menjadi suatu kekuatan gelombang energi yang mampu menggoncangkan jin-jin di dalam bagian-bagian tubuh pasien itu dan sihir-sihir yang bersama jin-jin tsb. 

Gelombang energi positif dari al-Quran membuat jin dan sihir bergerak-gerak karena merasakan efeknya, sehingga otot-otot tubuh menjadi tegang, organ pencernaan mulai beraksi dengan gerakan peristaltik atau remasan yang bekebalikan dengan gerakan saat kita mencerna makanan.  Gerakan ini secara otomatis mendorong ke atas kearah tenggorokan. Kemudian jin-jin dan sihir itu ikut kedorong ke atas dan hingga keluar melalui mulut.   
Namun tidak mesti reaksi muntah itu selalunya dengan mual ataupun muntah. Terkadang dengan sendawa ataupun berkeringat ataupun melauli kotoran setelah diruqyah. 

Terkadang  jin-jin itu mampu melewati tenggorokan dan malah naik ke kepala atau otak. Maka jika mental pasien melemah, jin itu akan masuk ke alam bawah sadarnya dan menguasainya, hingga terjadilah yang disebut dengan kesurupan. 

{Buku Panduan Praktisi II. Ibnu Abdillah Al-Katibiy}

Dalil adanya kesurupan jin

𝙋𝙚𝙢𝙗𝙪𝙠𝙩𝙞𝙖𝙣 𝘼𝙗𝙚𝙧𝙚𝙖𝙠𝙨𝙞 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙋𝙚𝙢𝙗𝙪𝙠𝙩𝙞𝙖𝙣 𝙆𝙚𝙨𝙪𝙧𝙪𝙥𝙖𝙣 ? Part 2 (Ibnu Abdillah Al-Katibiy, 04-12-2024) Ken...