Search This Blog

Monday, 24 July 2023

Dalil sukma di dalam Qur’an

Pembahasan sukma di dalam Qur’an :
QS. Azzumar ayat 42 :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَ نْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَا لَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَا مِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَ يُرْسِلُ الْاُ خْرٰۤى اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
"Allah memegang jiwa (seseorang) pada saat kematiannya dan jiwa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 42)
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Allah menahan jiwa orang yang telah mati dan melepaskan jiwa orang yang hidup, dan tidak pernah terjadi kekeliruan dalam hal ini
Roh dan Nafs  (jiwa) al-Ghazali
Al-Ghazali menafsirkan ayat ini, yaitu manusia memiliki kehidupan roh dan jiwa. Ketika mereka tertidur, maka yang keluar dari badannya bukanlah rohnya, melainkan jiwanya. Jiwanya keluar dan naik ke atas. Rohnya tetap ada dalam kehidupannya yaitu dalam jasadnya.
Oleh karena itu ketika dia bermimpi, jiwanya kembali ke jasadnya lalu masuk dalam kehidupannya dan memberitahukan kepada roh tersebut, bahwa ia bermimpi begini dan begitu. Begituh juga dengan kematian, jika Allah hendak mematikannya, maka Dia-Allah memegang jiwanya yang keluar itu.

Thursday, 6 July 2023

Nabi Saw pernah menangkap jin ifrit

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ قَالَ أَخْبَرَنَا رَوْحٌ وَمُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ عِفْرِيتًا مِنْ الْجِنِّ تَفَلَّتَ عَلَيَّ الْبَارِحَةَ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا لِيَقْطَعَ عَلَيَّ الصَّلَاةَ فَأَمْكَنَنِي اللَّهُ مِنْهُ فَأَرَدْتُ أَنْ أَرْبِطَهُ إِلَى سَارِيَةٍ مِنْ سَوَارِي الْمَسْجِدِ حَتَّى تُصْبِحُوا وَتَنْظُرُوا إِلَيْهِ كُلُّكُمْ فَذَكَرْتُ قَوْلَ أَخِي سُلَيْمَانَ رَبِّ { هَبْ لِي مُلْكًا لَا يَنْبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي } قَالَ رَوْحٌ فَرَدَّهُ خَاسِئًا

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim berkata, telah mengabarkan kepada kami Rauh dan Muhammad bin Ja'far dari Syu'bah dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, "Sesungguhnya 'Ifrit dari bangsa Jin baru saja menggagguku untuk memutus salatku tapi Allah memenangkan aku atasnya, dan aku berkehendak untuk mengikatnya di salah satu tiang masjid, sehingga diwaktu Subuh, setiap kalian dapat melihatnya. Namun aku teringat ucapan saudaraku Sulaiman 'alaihissalam ketika berdoa: '(Ya Rabb, anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak akan dimiliki oleh seorangpun setelah aku) ' (QS. Shad: 35). Rauh berkata, "Kemudian beliau mengusirnya dalam keadaan hina."
(HR. BUKHARI 461, bab Sholat) 

Dalil adanya kerasukan jin

Dalil adanya kerasukan jin   𝗥𝗶𝘄𝗮𝘆𝗮𝘁 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗜𝗺𝗮𝗺 𝗜𝗯𝗻𝘂 𝗤𝘂𝘁𝗮𝗶𝗯𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗹𝗮𝗹𝘂𝗶 𝗜𝗺𝗮𝗺 𝗔𝗹-𝗚𝗵𝗮𝘇𝗮𝗹𝗶 Dalam Ad...