Search This Blog

Tuesday 24 October 2023

Apa itu Sukma (Ruhul Yaqdhoh)

Dalam kitab Ahaaditsus-Sihri war-Ruqyati Fil Kutubi was Sunnati Diroyatan wa Riwayatan dikutipkan pendapat dari al-Imam Al-‘Izz bin ‘Abdissalam bahwa yg disebut RUH dalam diri manusia itu terbagi menjadi dua:
(1) RUHUL YAQDZOH alias ruh kesadaran (sukma) 
Ruh yaqdzoh inilah yg bisa keluar masuk di saat kondisi manusia masih bernafas, masih hidup, dan tentunya belum mati…
Kapan ia keluar dan kapan masuknya lg ?
Tentu saat kita tidur, setiap malam bisa dibilang ruh yaqdzoh (kesadaran) kita pergi entah kemana…
Jika tidurnya diawali dgn membaca doa dan sunnah sebelum tidur, maka ruh yaqdzoh yg keluar akan dijaga malaikat sehingga tidak dipermainkan oleh setan atau dibawa setan utk ditakut-takuti dgn mimpi buruk.. (banyak hadits yg menjelaskan hal ini)..
Ruh yaqdzoh telah Allah tetapkan kerjanya untuk MENGAKTIFKAN KESADARAN manusia secara full…
Nah klo si Ruh Yaqdzoh ini keluar dan memisahkan diri dari tubuh manusia, maka kondisi manusia saat itu menjadi tidak sadar, tertidur atau pingsan…
Di saat itulah setan akan mengambil perannya…
(2) Adapun Ruh yg kedua adalah RUHUL HAYAH atau Ruh kehidupan (nyawa) …
Ruhul Hayah inilah yg menjadi RAHASIA PATEN milik Allah Ta’ala semata.. tak ada makhluq yg mengetahui hakikatnya, tak bisa direka dimana ia bersemayam, dan tak bisa diprediksi kapan ia keluar ..
Karena saat ruhul hayah ini keluar maka manusia akan mati.. karena Allah menetapkannya untuk mengaktifkan KEHIDUPAN MANUSIA atau MEMATIKANNYA…
Jd levelnya ini tidak lg antara SADAR dan TIDAK SADAR, melainkan antara HIDUP atau MATI…
Saat ruh kehidupan masih di kandung badan, manusia HIDUP..
Tetapi jika ia sudah memisahkan diri dari tubuh manusia, maka manusia MATI…

Bedanya antara RUHUL YAQDZOH dengan RUHUL HAYAH :
1.Ketika ruh yaqdzoh (kesadaran) keluar dari tubuh, maka manusia masih tetap HIDUP, belum mati, hanya saja kesadarannya tidak full atau hilang…
2.Ketika ruh yaqdzoh keluar, ruhul hayah tetap menetap di tubuh jika memang belum saatnya meninggal..
3.Ketika Ruhul hayah keluar, secara otomatis ruh yaqdzoh pun ikut keluar karena TAK ADA LAGI KEHIDUPAN saat ruh hayah ini Allah keluarkan dari tubuh, dan ketika tak ada kehidupan maka tak ada lagi KESADARAN (bangun tidur, siuman, dan yg smacamnya)..
4.Ruh yaqdzoh bisa dimainkan setan, ruhul hayah tak bisa dipermainkan..
Diantara bukti setan tak mengetahui hakikat ruhul hayah dan tak bisa mempermainkannya ada di surat Saba’ ayat 14 : 

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلٰى مَوْتِهٖۤ اِلَّا دَآ بَّةُ الْاَ رْضِ تَأْ كُلُ مِنْسَاَ تَهُ ۚ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ اَنْ لَّوْ كَا نُوْا يَعْلَمُوْنَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوْا فِى الْعَذَا بِ الْمُهِيْنِ 
"Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan."
(QS. Saba' 34: Ayat 14)


Pembahasan sukma di dalam Qur’an :
QS. Azzumar ayat 42 :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَللّٰهُ يَتَوَفَّى الْاَ نْفُسَ حِيْنَ مَوْتِهَا وَا لَّتِيْ لَمْ تَمُتْ فِيْ مَنَا مِهَا ۚ فَيُمْسِكُ الَّتِيْ قَضٰى عَلَيْهَا الْمَوْتَ وَ يُرْسِلُ الْاُ خْرٰۤى اِلٰۤى اَجَلٍ مُّسَمًّى ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰیٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
"Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir."
(QS. Az-Zumar 39: Ayat 42)
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Allah menahan jiwa orang yang telah mati dan melepaskan jiwa orang yang hidup, dan tidak pernah terjadi kekeliruan dalam hal ini
Roh dan Nafs  (jiwa) al-Ghazali
Al-Ghazali menafsirkan ayat ini, yaitu manusia memiliki kehidupan roh dan jiwa. Ketika mereka tertidur, maka yang keluar dari badannya bukanlah rohnya, melainkan jiwanya. Jiwanya keluar dan naik ke atas. Rohnya tetap ada dalam kehidupannya yaitu dalam jasadnya.
Oleh karena itu ketika dia bermimpi, jiwanya kembali ke jasadnya lalu masuk dalam kehidupannya dan memberitahukan kepada roh tersebut, bahwa ia bermimpi begini dan begitu. Begituh juga dengan kematian, jika Allah hendak mematikannya, maka Dia-Allah memegang jiwanya yang keluar itu.

No comments:

Post a Comment

Penyebab orang yang di ruqyah jadi muntah bahkan kesurupan

Tanya : Kenapa orang yang diruqyah selalu muntah dan orang diruqyah kenapa jadi kesurupan? Jawab : Mual dan muntah adalah salah satu reaksi ...