Search This Blog

Saturday, 22 November 2025

METODE OLAH NAFAS versi RUQYAH SYAR’I

Berikut METODE OLAH NAFAS versi RUQYAH SYAR’I
— aman, tidak ada unsur tenaga dalam, tidak mengundang jin, tidak memakai mantra —
namun sangat efektif untuk melemahkan gangguan, menenangkan hati, dan memperkuat efek bacaan Qur’an.
Metode ini dipakai oleh banyak peruqyah Aswaja dan sangat cocok untuk pasien ruqyah Ust Dhomiruddin Solo.
🌿 METODE OLAH NAFAS RUQYAH SYAR’I
(7 Langkah Praktis – Bisa Dilakukan Pasien di Rumah)
⭐ 1. NIAT & PERLINDUNGAN AWAL
Letakkan tangan di dada atau perut, lalu niatkan:
“Ya Allah, jadikan nafas ini sebagai sarana ketenangan dan penyembuhan.”
Kemudian ucapkan perlindungan:
Bismillah
A’udzu billahi minasy-syaitonir rajim
Tujuan: Membuka hati untuk quwwah imaniyyah (energi iman), bukan energi mistis.
⭐ 2. TARIK NAFAS DZIKIR (7 detik)
Tarik nafas pelan melalui hidung sambil membaca Alhamdulillah dalam hati.
Kenapa Alhamdulillah?
Karena syukur menenangkan sistem saraf dan merendahkan kekuatan jin.
Tujuan tahap ini:
mengisi oksigen sampai ke diafragma,
menstabilkan detak jantung,
melemahkan “pegangan” jin pada saraf yang tegang.
⭐ 3. TAHAN NAFAS (3–4 detik)
Saat menahan:
Baca dalam hati:
“La hawla wa la quwwata illa billah.”
Makna dzikir ini menghancurkan “keangkuhan jin” karena mengajarkan bahwa tidak ada daya selain Allah.
Efek:
membungkam sugesti jin,
membuat tubuh sangat fokus,
tekanan ringan pada saraf membuat jin makin tidak nyaman.
⭐ 4. HEMBUSKAN NAFAS TAUHID (7 detik)
Hembuskan pelan melalui mulut sambil membaca:
“Laa ilaaha illallah…”
Kenapa tauhid?
Karena tauhid adalah cahaya ruqyah paling kuat. Jin sangat lemah terhadap bacaan tauhid dari hati yang tenang.
Efek:
membuang ketegangan,
“melepaskan” simpul gangguan dari titik saraf,
membuat tubuh terasa hangat dan ringan.
⭐ 5. TITIK TEKAN RUQYAH
Saat menghembuskan nafas atau ketika terasa panas/nyeri:
Tekan lembut salah satu titik:
ulu hati
dada kiri
tengkuk
punggung tengah
perut bawah
pelipis
Baca:
“Bismillah… Allahumma syfi.”
Tekanan saraf + dzikir = kombinasi yang membuat jin goyah.
⭐ 6. SELF-COMMAND (Instruksi ke tubuh)
Latihan penting dalam ruqyah:
Saat tarik nafas — fokuskan hati
Saat hembuskan nafas — ucapkan tegas:
“Dengan izin Allah, keluar…”
“Dengan izin Allah, lepaskan…”
Ini bukan mantra, tapi perintah psikologis agar tubuh tidak menahan emosi/energi negatif.
Jin sangat lemah terhadap komando dari pemilik tubuh sendiri.
⭐ 7. PUNCAK OLAH NAFAS: 7 ULANGAN
Ulangi siklus:
Tarik 7 detik
Tahan 3 detik
Hembuskan 7 detik
Lakukan 7 kali.
Reaksi yang sering muncul:
sendawa
mual
panas menjalar
ingin menangis
getaran tangan / kaki
buang angin
muntah ringan
Ini tanda gangguan melemah dan mulai keluar.
🌿 KUNCI UTAMA METODE RUQYAH SYAR’I
✔ Tidak pakai mantra
✔ Tidak memanggil energi kosmik
✔ Tidak mengaktifkan cakra
✔ Tidak pakai “tenaga dalam”
✔ Hanya dzikir, pernapasan, dan fokus hati
✔ Seluruh kekuatan kembali kepada Allah, bukan tubuh
Metode ini aman dipakai setiap hari:
pagi (pembersihan hati)
malam (mencegah mimpi buruk dan gangguan tidur)
sebelum & sesudah ruqyah
saat cemas, marah, atau sakit dada

Friday, 21 November 2025

Perbedaan olah nafas dengan tenaga dalam

Berikut perbedaan paling jelas antara olah nafas dan tenaga dalam dilihat dari sisi syariat, ilmiah, dan praktik lapangan. Ini penting karena banyak orang mengira keduanya sama, padahal beda jauh.
⭐ 1. Dari Sisi DEFINISI
Olah Nafas
Metode melatih pernapasan untuk:
menenangkan saraf,
meningkatkan fokus,
melancarkan oksigen,
mengatur emosi.
Biasanya berupa:
tarik nafas dalam,
tahan,
hembuskan perlahan,
disertai dzikir atau konsentrasi.
💡 Sifatnya murni fisik & psikologis.
Tidak ada unsur ghaib. Tidak mengundang makhluk halus.
Tenaga Dalam
Latihan untuk mengumpulkan, mengolah, dan mengalirkan “energi batin” di tubuh.
Tujuan yang dipromosikan:
kekuatan fisik ekstra,
kekebalan pukulan,
transfer energi ke orang lain,
penyembuhan jarak jauh,
pukulan tanpa sentuhan.
💡 Sifatnya tidak murni fisik.
Banyak aliran menggunakan unsur ghaib:
khodam,
mantra,
pengisian,
aktivasi guru,
pusaran energi.
⭐ 2. Dari Sisi SYARIAT
✔ Olah Nafas: Boleh
Selama:
tidak ada mantra,
tidak ada meditasi pagan,
tidak ada sugesti energi mistik.
Nafas dalam digunakan Nabi saat marah atau berdoa.
Ulama sepakat tidak ada masalah.
❌ Tenaga Dalam: Banyak yang Haram
Kenapa?
Ada unsur tidak jelas (ghoib)
Banyak ilmu TD “aktif” setelah diijazahkan guru atau melalui “pembukaan”.
Ada mantra / wirid khusus
Padahal tidak berdalil dari syariat.
Sering terkait jin khodam
Banyak ustadz ruqyah mengatakan:
“90% tenaga dalam itu hasil bantu jin.”
Transfer energi
Tenaga dalam bisa “mengisi” benda atau orang → ini bukan kemampuan fisik.
Karena itu, ulama Ahlussunnah mengharamkan TD dengan unsur ghaib dan membolehkan yang murni fisik.
⭐ 3. Dari Sisi ILMIAH
Olah Nafas
Terbukti secara ilmiah:
mengaktifkan saraf parasimpatik,
menenangkan otak,
menurunkan hormon stres,
meningkatkan oksigen,
membuat konsentrasi meningkat.
Semua bisa dijelaskan dan dibuktikan.
Tenaga Dalam
Klaim-klaimnya tidak dapat dibuktikan secara ilmiah:
kekuatan super
kebal senjata
transfer energi
pengobatan jarak jauh
pukulan tanpa sentuhan
Banyak aliran tenaga dalam terbongkar sebagai:
trik fisika,
sugesti,
gerak refleks lawan,
atau bantuan jin.
⭐ 4. Dari Sisi PRAKTIK RUQYAH
Olah Nafas
Dipakai peruqyah sebagai:
teknik menenangkan pasien,
mengontrol reaksi jin,
membuat batin lebih kokoh,
mengarahkan energi tubuh untuk melemahkan jin.
Kekuatan bukan dari “nafas”, tapi dari ketenangan + dzikir.
Tenaga Dalam
Bertabrakan dengan ruqyah:
Banyak pasien tenaga dalam justru kerasukan lebih berat.
Jin sering “berdiam” di energi-energi latihan tersebut.
Peruqyah sering menemukan “khodam bela diri” pada mantan praktisi tenaga dalam.
Karena dua energi (dzikir vs khodam) akan berlawanan.
⭐ 5. Inti Perbedaan Paling Mudah
Aspek
Olah Nafas
Tenaga Dalam
Sumber kekuatan
Oksigen, saraf, fokus
Energi gaib / aktivasi
Ada mantra?
Tidak
Sering ada
Ada khodam?
Tidak
Sering tanpa disadari
Efek medis
Ada bukti ilmiah
Tidak terverifikasi
Keamanan syar’i
Aman
Berpotensi syirik
Dipakai ruqyah?
Ya
Tidak (bentrok)
⭐ Kesimpulan
Olah Nafas = latihan fisik + psikologis (boleh).
Tenaga Dalam = campuran fisik + unsur ghaib (banyak yang haram).
Jika Anda ingin latihan nafas yang aman & syar’i untuk:
memperkuat ruqyah,
memperkuat mental,
melemahkan jin,
menenangkan saraf,

HUKUM RUQYAH PAKAI NAMA (JARAK JAUH)

Ruqyah pakai nama maksudnya adalah meruqyah seseorang dari jarak jauh hanya dengan menyebut namanya, tanpa bertemu langsung.
Banyak yang menanyakan: “Bisa nggak meruqyah seseorang hanya dengan menyebut namanya?”
Jawabannya perlu diluruskan supaya tetap syar’i, aman, dan tidak masuk unsur perdukunan.
⭐ HUKUM RUQYAH PAKAI NAMA (JARAK JAUH)
Dalam Islam:
✔ Boleh mendoakan seseorang dari jauh
✔ Boleh meruqyah orang yang tidak hadir
✔ Boleh mendoakan kesembuhan atas nama orang tertentu
Namun:
❌ Tidak boleh membuat mantra, jampi, atau ritual khusus yang menyebut nama orang untuk memengaruhi ruh/jin
❌ Tidak boleh “memanggil ruh”, “mengontrol energi”, atau “mengirim jin baik”
❌ Tidak boleh menggunakan media nama seperti dukun (mis.: menuliskan nama di kertas, air, kembang, rajah)
Jadi yang syar’i adalah:
Membacakan ruqyah dan doa, lalu menghadiahkan pahalanya dan meminta Allah menyembuhkan orang tersebut, dengan menyebut namanya.
Ini bukan “ruqyah pakai nama” secara mistik, tetapi doa ruqyah untuk orang tertentu.
⭐ CONTOH RUQYAH SYAR’I PAKAI NAMA (BENAR)
1. Sebut nama dengan niat doa
Contoh:
“Ya Allah, sembuhkanlah hamba-Mu Fulan bin Fulan.
Ya Allah, jauhkan dari dirinya gangguan jin, sihir, dan penyakit.”
Lalu bacakan ayat-ayat ruqyah:
Al-Fatihah
Ayat Kursi
Al-Ikhlas
Al-Falaq
An-Nas
Setelah itu berdoa:
“Ya Allah, jadikan bacaan ini penyembuh bagi Fulan.”
✔ Ini syar’i
✔ Halal
✔ Dicontohkan dalam doa Nabi (berdoa untuk sahabat yang jauh)
⭐ CONTOH RUQYAH YANG TIDAK BOLEH (KELIRU)
❌ menyebut nama seseorang untuk memanggil jin
❌ menulis nama orang di kertas lalu dibakar
❌ menyebut nama sambil meniup benda tertentu
❌ meminta bantuan khodam dengan menyebut nama pasien
❌ ritual olah tenaga dalam untuk “menarik energi” pasien dari jauh
Ini semua masuk kategori perdukunan / sihir ringan.
⭐ BAGAIMANA CARA YANG BENAR?
Berikut panduan ruqyah jarak jauh menggunakan nama (100% syar’i):
1. Berniat:
“Aku meruqyah Fulan binti Fulan karena Allah.”
2. Baca ruqyah
Al-Fatihah
Ayat Kursi
Al-Baqarah 102 (jika dugaan sihir)
Al-Mu’minun 115–118
Al-Ikhlas
Al-Falaq
An-Nas
3. Tiupkan ke telapak tangan atau air (jika pasien akan minum air ruqyah)
Jika jarak jauh hanya melalui doa → langsung ke langkah berikut.
4. Doa Khusus
“Ya Allah jadikanlah bacaan ini obat bagi Fulan.
Cabutlah penyakit dari jasadnya, kuatkan imannya, dan jauhkan gangguan jin darinya.”
5. Sampaikan ke pasien
“InsyaAllah ada ruqyah jarak jauh untukmu. Silakan minum air ruqyah atau dengarkan bacaan Qur’an.”
⭐ APAKAH EFEKTIF?
Ya, selama:
✔ Ada niat yang benar
✔ Tidak ada ritual syirik
✔ Pasien juga ikut berdzikir / mendengarkan al-Qur’an
✔ Semua disandarkan kepada pertolongan Allah
Ruqyah bukan “energi supernatural”, tetapi doa + ayat Qur’an, yang Allah jadikan penyembuh.

teknik mengeluarkan jin dari badan dengan bantuan olah nafas — yang sering dipakai dalam ruqyah syar’iyyah, terapi Aswaja, dan latihan relaksasi untuk memperkuat fokus bacaan Qur’an.

Berikut penjelasan yang aman, syar’i, dan tidak berbahaya tentang teknik mengeluarkan jin dari badan dengan bantuan olah nafas — yang sering dipakai dalam ruqyah syar’iyyah, terapi Aswaja, dan latihan relaksasi untuk memperkuat fokus bacaan Qur’an.
Catatan penting: Islam tidak mensyariatkan teknik pernapasan tertentu untuk “mengusir jin”. Yang disyariatkan adalah bacaan Qur’an, dzikir, tawakkal, dan niat pengobatan.
Namun olah nafas (pernapasan diafragma) dapat digunakan sebagai pendukung untuk menenangkan diri, memperkuat konsentrasi, dan memberi tekanan psikis pada jin — karena jin sangat sensitif terhadap ketenangan hati + fokus bacaan Qur’an.
⭐ TEKNIK OLAH NAFAS UNTUK MEMBANTU KELUAR JIN
(versi aman, syar’i, dan terbukti banyak dipakai peruqyah)
1. Posisi awal
Duduk rileks, punggung tegak.
Tangan diletakkan di perut (untuk merasakan naik turunnya diafragma).
Niat: “Ya Allah jadikan dzikir ini sebagai obat.”
Ini penting, karena niat membuka “jalan” quwwah ruhiyyah (energi ruhani).
2. Tarik Nafas Dzikir (7 detik)
Tarik nafas pelan melalui hidung, sambil membaca dalam hati:
“Bismillah…”
atau
“Hasbunallahu wa ni’mal wakil…”
Tujuan:
Menarik oksigen sampai ke diafragma
Menenangkan sistem saraf
Membuat hati stabil sehingga bacaan Qur’an lebih kuat efeknya
Jin sangat sensitif terhadap ketenangan + dzikir, karena ia hidup di suasana gelap dan goncang.
3. Tahan Nafas (3–4 detik)
Saat menahan nafas:
Fokuskan hati ke tempat sakit (dada, perut, punggung, tengkuk).
Baca dalam hati: “La hawla wa la quwwata illa billah.”
Efeknya:
Menekan saraf pusat tubuh → jin merasa “terdesak”.
Memberi instruksi psikis: “keluar”.
Jin paling tidak kuat terhadap instruksi batin yang disertai dzikir.
4. Hembuskan Nafas dengan “Pelepasan” (7 detik)
Hembuskan perlahan lewat mulut sambil membaca:
“Allahumma syfi anta sy-Syafi.”
Kemudian niatkan:
“Aku lepaskan semua gangguan dari tubuhku.”
Efeknya:
Membuka “jalur keluar” bagi energi negatif.
Memaksa jin melemah karena otot-otot rileks (jin hidup di ketegangan saraf).
5. Ulangi 7 kali
Biasanya pada pengulangan ke:
3 → tubuh mulai hangat
5 → daerah sakit berdenyut
6–7 → jin mulai bereaksi (mual, getaran, keluarnya air mata, sendawa, ingin muntah)
Itu reaksi normal selama ruqyah.
⭐ Tahapan Pengusiran Jika Jin Mulai Bereaksi
Ketika tubuh bereaksi:
1. Tarik nafas, tahan 3 detik, lalu tekan titik saraf
Titik yang paling sering:
ulu hati,
dada kiri,
tengkuk,
punggung tengah,
perut bawah.
Tekan sambil membaca:
“A’udzu billahi minasy-syaitonir rajim.”
Reaksi biasanya makin kuat.
⭐ Teknik Nafas “Dorongan Keluar”
Jika terasa ada sesuatu bergerak:
Tarik nafas dalam
Tahan
Tekan bagian yang terasa sakit
Hembuskan nafas dengan instruksi:
“Keluar… Bismillah… keluar…”
Ini bukan mantra, hanya instruksi untuk diri sendiri agar tubuh melepas ketegangan.
Jin sangat sensitif terhadap sugesti + dzikir.
⭐ Kenapa Teknik Nafas Membantu Mengeluarkan Jin?
1. Jin mengikat diri pada ketegangan saraf
Jika otot tegang → jin kuat.
Jika otot rileks → jin lemah.
2. Nafas dalam mengaktifkan sistem parasimpatik
Ini membuat tubuh:
tenang,
suhu naik,
aliran darah lancar.
Jin sangat tidak kuat terhadap ketenangan.
3. Nafas membantu memfokuskan “quwwah ruhiyyah”
Ini yang membuat bacaan ruqyah terasa lebih “menghantam”.
⭐ Penutup Syar'i
Metode ini bukan pengganti ruqyah, hanya pendukung yang aman.
Yang utama tetap:
Baca Al-Fatihah
Ayat Kursi
Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas
Doa-doa Nabi

Kenapa jin sangat peka terhadap sugesti

Berikut jawaban ilmiah–syar’i yang dipakai dalam kelas ruqyah Aswaja, untuk menjelaskan mengapa jin sangat peka atau sensitif terhadap sugesti.
Penjelasan ini aman akidahnya, sesuai Qur’an & Sunnah, dan sekaligus ilmiah (psikologi–neurologi–ilmu jin).
🕌 Pendahuluan
Jin sangat peka terhadap sugesti, jauh lebih peka dibanding manusia.
Ini terbukti dari ruqyah, kisah para sahabat, dan pengalaman para peruqyah yang lurus.
Tapi bukan karena energi, vibrasi, atau metafisika modern.
Melainkan karena sifat jin yang Allah ciptakan.
🔥 1. Jin sangat emosional (dasarnya mudah terpengaruh)
Allah berfirman:
﴿خَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ﴾
(QS. Ar-Rahmān: 15)
Ulama menjelaskan:
Api = sifat cepat panas, cepat berubah, impulsif
Jin punya karakter:
emosional
mudah ketakutan
mudah marah
mudah terprovokasi
mudah tersugesti
Ini sebab pertama kenapa mereka gampang “kena sugesti”.
🧠 2. Jin berakal tapi tidak stabil (lemah kendali diri)
Ibn Taymiyyah menjelaskan:
“Jin itu bodoh, zalim, dan sedikit pikirannya.”
Artinya:
akalnya lemah
logikanya pendek
mudah ditipu
mudah diarahkan
mudah dipengaruhi kata-kata manusia
Maka saat ruqyah:
nada tegas → mereka takut
ancaman ayat → mereka mengalah
intonasi lembut → mereka luluh
Ini bukan hipnotis.
Ini karena akal jin tidak stabil.
💨 3. Jin hidup dalam kecepatan & dimensi berbeda
Jin bergerak cepat, hidup dalam dimensi yang berbeda dari manusia.
Makhluk cepat → biasanya high sensitivity (psikologi):
cepat menangkap sinyal
cepat bereaksi
cepat berubah sikap
Mereka seperti:
hewan liar yang mudah terpancing
anak kecil yang mudah dimanipulasi
orang neurotik yang sensitif
Oleh karena itu, sugesti mudah masuk.
👂 4. Jin mendengar bahasa manusia & memahaminya
Dalil:
﴿إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا﴾
(QS. Al-Jinn: 1)
Jin bisa:
mendengar
memahami
memproses
merespon
Maka:
ancaman → mereka ketakutan
ajakan taubat → mereka menangis
perintah keluar → mereka mematuhi
larangan → mereka berhenti
Sugesti kuat → respon jin cepat.
🪬 5. Jin sangat takut terhadap otoritas spiritual
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setan lari ketika mendengar adzan.”
(HR. Bukhari-Muslim)
Apa yang terjadi?
bukan energi suara
bukan vibrasi adzan
tetapi otoritas perintah syar’i
Jin sangat sensitif terhadap:
kalimat tauhid
ayat ancaman
dzikir
perintah orang beriman
Ini juga bentuk sugesti spiritual.
🧪 6. Faktor neurologi: ketika jin masuk manusia
Saat jin masuk tubuh manusia:
ia ikut terbebani sistem saraf manusia
ikut merasakan emosi manusia
ikut merasakan stres
ikut merasakan ketegangan
Ketika peruqyah berbicara tegas:
tubuh pasien tegang → jin ikut tegang
Ketika peruqyah memberi sugesti:
tubuh tenang → jin ikut tenang
Ini adalah mekanisme gabungan: ✔ psikosomatik manusia
✔ respons emosional jin
Maka jin terlihat “terhipnotis” padahal bukan.
🧩 7. Jin itu pengecut
Ibn Qayyim:
“Setan itu sangat pengecut.”
Jadi:
suara keras → takut
ancaman ayat → gemetar
perintah tegas → tunduk
doa perlindungan → lari
Makhluk pengecut = mudah tersugesti.
🧿 8. Jin sering hidup dengan kebohongan → mudah percaya sugesti
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jin suka berbohong.”
(HR. Muslim)
Makhluk pembohong biasanya:
mudah termakan sugesti
mudah tertipu
mudah diarahkan
mudah digiring
Karena mentalnya tidak kokoh.
📌 KESIMPULAN: Kenapa jin sangat peka terhadap sugesti?
✔ Karena karakter dasar mereka dari nyala api → emosional
✔ Karena akal mereka lemah dan tidak stabil
✔ Karena mereka hidup dalam kecepatan tinggi → sensitif
✔ Karena mereka mengerti bahasa manusia
✔ Karena mereka takut terhadap kekuatan iman
✔ Karena saat masuk manusia → ikut terpengaruh kondisi saraf
✔ Karena mereka pengecut dan mudah diarahkan
❌ Bukan karena:
energi
vibrasi
frekuensi
hipnotis
kekuatan pikiran

Penjelasan Ilmiah Mengapa Jin Reaktif Terhadap Ayat Qur’an?

Penjelasan Ilmiah Mengapa Jin Reaktif Terhadap Ayat Qur’an?”
🕌 1. Pendahuluan (Landasan Aswaja)
Ruqyah syar’iyyah adalah: ✔ Doa & bacaan Qur’an
✔ untuk memohon pertolongan Allah
✔ sebagai obat ruhani & gangguan jin
Sesuai manhaj:
Ahlussunnah Wal Jamaah
bukan energi, bukan paranormal, bukan kekuatan diri
Dalil pokok:
﴿وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ﴾
(QS. Al-Isrā’: 82)
⚡ 2. Prinsip Ilmiah: Kenapa Jin Bereaksi?
Jawabannya bukan energi, tapi 5 faktor berikut yang diakui syariat dan ilmiah.
A. Faktor 1 — Ayat Qur’an adalah wahyu yang membakar setan
Dalil:
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
(Setan itu lemah) – QS. An-Nisa: 76
Ibn Qayyim:
“Setan terbakar dengan dzikir dan ayat.”
Ketika ayat dibacakan:
jin kafir sakit
jin zalim panik
jin munafik tidak tahan
Ini reaksi psiko-ruhiyah, bukan fisika gelombang.
B. Faktor 2 — Jin adalah makhluk berakal yang memahami ayat
Dalil:
﴿إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا﴾
(Jin berkata: Kami mendengar al-Qur’an yang menakjubkan) – QS. Al-Jinn:1
Artinya:
mereka paham makna ancaman
mereka tahu ayat tauhid
mereka takut pada ayat yang membatalkan kesyirikan
Maka mereka:
menjerit
kabur
marah
pingsan
Ini reaksi mental spiritual.
C. Faktor 3 — Al-Qur’an mengundang malaikat & mengusir setan
Hadits:
“Setan lari dari rumah yang dibacakan Al-Baqarah.” (Muslim)
Saat ruqyah:
Malaikat hadir
Setan terusik
Jin dalam badan pasien kepanasan
Ini proses ghaib, tapi jelas dalilnya.
D. Faktor 4 — Jin dilemahkan Allah saat ayat dibacakan
Dalil:
﴿وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ﴾
(QS. Al-Baqarah: 102)
Ayat → bukan energi → tapi izin Allah.
Allah bisa:
melemahkan jin
membuat jin sakit
mengekang gerak jin
membakar jin
Ini konsep tauhid, bukan metafisika modern.
E. Faktor 5 — Reaksi psikosomatik pada manusia
Dalam ruqyah, dua makhluk merespon:
1) Respon jin
Takut → panik → agresif
2) Respon tubuh pasien
jantung berdebar
gemetar
tegang
menangis
muntah
kejang (reaksi saraf otonom)
Ini dijelaskan ilmu psikologi:
fight or flight response
aktivasi sistem limbik
keluarnya adrenalin
ketegangan otot
Sehingga tampak seperti kerasukan total, padahal kombinasi: ✔ respon jin
✔ respon sistem saraf manusia
🛡️ 3. Kesimpulan Ilmiah untuk Kelas Ruqyah
Kenapa jin bereaksi terhadap Qur’an?
Karena Qur’an adalah wahyu yang:
membakar setan
melemahkan jin
dipahami oleh jin
memanggil malaikat
membuat ruh mukmin kuat
Bukan karena:
✘ energi
✘ vibrasi
✘ gelombang
✘ aura
✘ frekuensi suara
Konsep “energi Qur’ani”, “frekuensi ayat”, “gelombang penyembuhan” = bukan syariat, tidak pernah dipakai:
Rasulullah ﷺ
sahabat
ulama salaf
ulama Aswaja

Saturday, 8 November 2025

Hukum Kaedah Menyembelih Jin

Tidak boleh disamakan menyembelih binatang dengan menyembelih jin.

Menyembelih binatang dengan pisau atau parang.

Adapun menyembelih jin dengan cara isyarat tangan yang diiringi dengan doa, bacaan ayat Al-Quran, zikir, dengan bergantung harap kepada Allah.

Jika Allah perkenankan doa itu, matilah jin itu dengan izin Allah. Bukan dengan qudrat perawat itu.

______

Kisah Ibn Taimiyyah 

Ibn Taimiyyah memukul tengkuk orang yang dirasuk jin dengan tongkat sehingga orang yang menyaksikan menyangka orang itu akan mati akibat pukulan keras Ibn Taimiyyah.

Adakah cara rawatan Ibn Taimiyyah ini tidak patuh syariah? 

- Nabi saw tidak pernah mengajar merawat orang kerasukan dengan cara memukul tengkukya dengan tongkat.

- Bukankah jin ini perkara ghaib? Macam mana Ibn Taimiyyah tahu pukulannya itu boleh menyakiti jin dalam tubuh pesakit?

- Bagaimana Ibn Taimiyyah boleh memastikan pukulannya itu benar-benar menyakiti jin? Mungkin sahaja jin itu berlakon kesakitan. 

- Apakah Ibn Taimiyyah tidak khuatir akan membuka pintu khurafat menyebabkan manusia meyakini pukulan itu menyakiti jin dalam tubuh pesakit?

- Apakah Ibn Taimiyyah tidak khuatir akan berlaku talbis iblis terhadap dirinya dengan merasa dirinya mempunyai kuasa yang boleh menyakiti jin dengan tongkat?

_______

Kisah Imam Ahmad bin Hambal

Imam Ahmad bin Hambal merawat wanita kerasukan jin dengan hanya mengirim sandalnya. Apabila jin dalam tubuh perempuan itu diperintah keluar sebaik diancam akan dipukul dengan sandal imam Ahmad bin Hambal, jin itu langsung keluar.

Apakah kaedah rawatan Imam Ahmad ini tidak patuh syariah? 

- Nabi saw tidak pernah mengajar merawat orang yang kerasukan dengan cara dipukul dengan sandal. Apatah lagi dengan hanya dikirim sandal.

- Bukankah jin itu perkara ghaib? Bagaimana Imam Ahmad bin Hambal boleh tahu sandalnya itu ditakuti oleh jin?

- Bagaimana Imam Ahmad boleh memastikan sandalnya itu benar-benar boleh menghalau jin? Mungkin sahaja jin itu berlakon kononnya takut dengan sandal Imam Ahmad.  

- Apakah Imam Ahmad tidak khuatir akan membuka pintu khurafat sehingga menyebabkan manusia meyakini bahawa sandalnya itu memiliki kelebihan luar biasa yang boleh menyakiti dan menakuti jin?

- Apakah Imam Ahmad tidak khuatir akan berlaku talbis iblis terhadap dirinya dengan merasa dirinya mempunyai kuasa yang boleh menyakiti jin dengan sandalnya?

- Talbis Iblis boleh berlaku dalam semua keadaan. Bukan hanya dalam kaedah sembelih jin. Talbis iblis juga boleh berlaku dalam hal-hal kebaikan yang lain seperti ketika ceramah, ketika membaca Al-Quran dan sebagainya. 
________

Semua ini dapat menjawab persoalan yang ditimbulkan oleh mereka yang menolak kaedah sembelih jin dalam rawatan.

Bukanlah menjadi satu kewajipan untuk menerima kaedah sembelih jin ini.

Ia juga bukan sesuatu yang wajib diyakini.

Ia juga bukan sesuatu yang wajib diamalkan setiap kali merawat pesakit yang diganggu jin.

Seseorang itu bebas memilih sama ada mahu menggunakan teknik ini atau tidak selagi mana tauhidnya benar kepada Allah.

(penulis : Ust Dzulqarnain Yusuf  Sabah) 

METODE OLAH NAFAS versi RUQYAH SYAR’I

Berikut METODE OLAH NAFAS versi RUQYAH SYAR’I — aman, tidak ada unsur tenaga dalam, tidak mengundang jin, tidak memakai mantra — namun sanga...