⚖️ Hukum Asma’Al-Hirzi dalam Syariat Islam
Kaedah Asma’Al-Hirzi, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, merupakan metode ruqyah syar’iyyah yang diawali dengan doa menggunakan Ismul A’dzom, dilanjutkan dengan bacaan ayat-ayat hirzi (perlindungan) dari Al-Qur’an, tanpa menggunakan khodam jin, jimat, atau media yang terlarang.
🟢 Hukum Menggunakan Kaedah Asma’Al-Hirzi: Diperbolehkan
✅ Dalil Umum Tentang Kebolehan Ruqyah Syar'iyyah:
1. Rasulullah ﷺ bersabda:
> "Tidak mengapa menggunakan ruqyah selama tidak mengandung syirik."
(HR. Muslim no. 2200)
2. Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:
> "Rasulullah ﷺ biasa meruqyah dengan membaca:
'Allahumma Rabb an-Nas, adzhibil ba’sa, isyfi Anta asy-Syafi, la syifa’a illa syifa’uka, syifa’an la yughadiru saqaman.'”
(HR. Bukhari no. 5743, Muslim no. 2191)
3. Kaedah Fikih:
> “Al-ashlu fil ruqaa’ al-ibaahah maa lam takun syirkan.”
Hukum asal ruqyah adalah boleh, selama tidak mengandung kesyirikan.
---
⚠️ Syarat Ruqyah yang Diperbolehkan:
Menurut para ulama (di antaranya Ibn Hajar, An-Nawawi), ruqyah dibolehkan selama memenuhi 3 syarat:
1. Menggunakan lafazh yang berasal dari Al-Qur’an atau doa yang ma’tsur
2. Menggunakan bahasa yang dapat dipahami maknanya
3. Tidak meyakini bahwa ruqyah itu yang menyembuhkan, tetapi sebagai sebab dengan izin Allah
---
💡 Mengapa Asma’Al-Hirzi Dibolehkan:
Menggunakan ayat Al-Qur’an dan doa-doa shahih → ✅
Tidak memakai unsur sihir, khodam, atau jimat → ✅
Diniatkan sebagai bentuk ibadah dan tawakkal kepada Allah semata → ✅
Ismul A’dzom dipakai sebagai bentuk taqarrub dan permohonan doa yang kuat, bukan sebagai jampi-jampi → ✅
Teknik olah nafas hanya sebagai alat bantu fokus, bukan bagian inti dari pengobatan → ✅
---
🔍 Kesimpulan Hukum:
Hukum penggunaan Kaedah Asma’Al-Hirzi adalah:
> ✅ MUBAH (DIBOLEHKAN) bahkan Dianjurkan sebagai bentuk ruqyah syar’iyyah, selama tetap berada dalam batasan tauhid dan tidak menyimpang dari syariat.
No comments:
Post a Comment