Search This Blog

Saturday, 22 November 2025

METODE OLAH NAFAS versi RUQYAH SYAR’I

Berikut METODE OLAH NAFAS versi RUQYAH SYAR’I
— aman, tidak ada unsur tenaga dalam, tidak mengundang jin, tidak memakai mantra —
namun sangat efektif untuk melemahkan gangguan, menenangkan hati, dan memperkuat efek bacaan Qur’an.
Metode ini dipakai oleh banyak peruqyah Aswaja dan sangat cocok untuk pasien ruqyah Ust Dhomiruddin Solo.
🌿 METODE OLAH NAFAS RUQYAH SYAR’I
(7 Langkah Praktis – Bisa Dilakukan Pasien di Rumah)
⭐ 1. NIAT & PERLINDUNGAN AWAL
Letakkan tangan di dada atau perut, lalu niatkan:
“Ya Allah, jadikan nafas ini sebagai sarana ketenangan dan penyembuhan.”
Kemudian ucapkan perlindungan:
Bismillah
A’udzu billahi minasy-syaitonir rajim
Tujuan: Membuka hati untuk quwwah imaniyyah (energi iman), bukan energi mistis.
⭐ 2. TARIK NAFAS DZIKIR (7 detik)
Tarik nafas pelan melalui hidung sambil membaca Alhamdulillah dalam hati.
Kenapa Alhamdulillah?
Karena syukur menenangkan sistem saraf dan merendahkan kekuatan jin.
Tujuan tahap ini:
mengisi oksigen sampai ke diafragma,
menstabilkan detak jantung,
melemahkan “pegangan” jin pada saraf yang tegang.
⭐ 3. TAHAN NAFAS (3–4 detik)
Saat menahan:
Baca dalam hati:
“La hawla wa la quwwata illa billah.”
Makna dzikir ini menghancurkan “keangkuhan jin” karena mengajarkan bahwa tidak ada daya selain Allah.
Efek:
membungkam sugesti jin,
membuat tubuh sangat fokus,
tekanan ringan pada saraf membuat jin makin tidak nyaman.
⭐ 4. HEMBUSKAN NAFAS TAUHID (7 detik)
Hembuskan pelan melalui mulut sambil membaca:
“Laa ilaaha illallah…”
Kenapa tauhid?
Karena tauhid adalah cahaya ruqyah paling kuat. Jin sangat lemah terhadap bacaan tauhid dari hati yang tenang.
Efek:
membuang ketegangan,
“melepaskan” simpul gangguan dari titik saraf,
membuat tubuh terasa hangat dan ringan.
⭐ 5. TITIK TEKAN RUQYAH
Saat menghembuskan nafas atau ketika terasa panas/nyeri:
Tekan lembut salah satu titik:
ulu hati
dada kiri
tengkuk
punggung tengah
perut bawah
pelipis
Baca:
“Bismillah… Allahumma syfi.”
Tekanan saraf + dzikir = kombinasi yang membuat jin goyah.
⭐ 6. SELF-COMMAND (Instruksi ke tubuh)
Latihan penting dalam ruqyah:
Saat tarik nafas — fokuskan hati
Saat hembuskan nafas — ucapkan tegas:
“Dengan izin Allah, keluar…”
“Dengan izin Allah, lepaskan…”
Ini bukan mantra, tapi perintah psikologis agar tubuh tidak menahan emosi/energi negatif.
Jin sangat lemah terhadap komando dari pemilik tubuh sendiri.
⭐ 7. PUNCAK OLAH NAFAS: 7 ULANGAN
Ulangi siklus:
Tarik 7 detik
Tahan 3 detik
Hembuskan 7 detik
Lakukan 7 kali.
Reaksi yang sering muncul:
sendawa
mual
panas menjalar
ingin menangis
getaran tangan / kaki
buang angin
muntah ringan
Ini tanda gangguan melemah dan mulai keluar.
🌿 KUNCI UTAMA METODE RUQYAH SYAR’I
✔ Tidak pakai mantra
✔ Tidak memanggil energi kosmik
✔ Tidak mengaktifkan cakra
✔ Tidak pakai “tenaga dalam”
✔ Hanya dzikir, pernapasan, dan fokus hati
✔ Seluruh kekuatan kembali kepada Allah, bukan tubuh
Metode ini aman dipakai setiap hari:
pagi (pembersihan hati)
malam (mencegah mimpi buruk dan gangguan tidur)
sebelum & sesudah ruqyah
saat cemas, marah, atau sakit dada

Friday, 21 November 2025

Perbedaan olah nafas dengan tenaga dalam

Berikut perbedaan paling jelas antara olah nafas dan tenaga dalam dilihat dari sisi syariat, ilmiah, dan praktik lapangan. Ini penting karena banyak orang mengira keduanya sama, padahal beda jauh.
⭐ 1. Dari Sisi DEFINISI
Olah Nafas
Metode melatih pernapasan untuk:
menenangkan saraf,
meningkatkan fokus,
melancarkan oksigen,
mengatur emosi.
Biasanya berupa:
tarik nafas dalam,
tahan,
hembuskan perlahan,
disertai dzikir atau konsentrasi.
💡 Sifatnya murni fisik & psikologis.
Tidak ada unsur ghaib. Tidak mengundang makhluk halus.
Tenaga Dalam
Latihan untuk mengumpulkan, mengolah, dan mengalirkan “energi batin” di tubuh.
Tujuan yang dipromosikan:
kekuatan fisik ekstra,
kekebalan pukulan,
transfer energi ke orang lain,
penyembuhan jarak jauh,
pukulan tanpa sentuhan.
💡 Sifatnya tidak murni fisik.
Banyak aliran menggunakan unsur ghaib:
khodam,
mantra,
pengisian,
aktivasi guru,
pusaran energi.
⭐ 2. Dari Sisi SYARIAT
✔ Olah Nafas: Boleh
Selama:
tidak ada mantra,
tidak ada meditasi pagan,
tidak ada sugesti energi mistik.
Nafas dalam digunakan Nabi saat marah atau berdoa.
Ulama sepakat tidak ada masalah.
❌ Tenaga Dalam: Banyak yang Haram
Kenapa?
Ada unsur tidak jelas (ghoib)
Banyak ilmu TD “aktif” setelah diijazahkan guru atau melalui “pembukaan”.
Ada mantra / wirid khusus
Padahal tidak berdalil dari syariat.
Sering terkait jin khodam
Banyak ustadz ruqyah mengatakan:
“90% tenaga dalam itu hasil bantu jin.”
Transfer energi
Tenaga dalam bisa “mengisi” benda atau orang → ini bukan kemampuan fisik.
Karena itu, ulama Ahlussunnah mengharamkan TD dengan unsur ghaib dan membolehkan yang murni fisik.
⭐ 3. Dari Sisi ILMIAH
Olah Nafas
Terbukti secara ilmiah:
mengaktifkan saraf parasimpatik,
menenangkan otak,
menurunkan hormon stres,
meningkatkan oksigen,
membuat konsentrasi meningkat.
Semua bisa dijelaskan dan dibuktikan.
Tenaga Dalam
Klaim-klaimnya tidak dapat dibuktikan secara ilmiah:
kekuatan super
kebal senjata
transfer energi
pengobatan jarak jauh
pukulan tanpa sentuhan
Banyak aliran tenaga dalam terbongkar sebagai:
trik fisika,
sugesti,
gerak refleks lawan,
atau bantuan jin.
⭐ 4. Dari Sisi PRAKTIK RUQYAH
Olah Nafas
Dipakai peruqyah sebagai:
teknik menenangkan pasien,
mengontrol reaksi jin,
membuat batin lebih kokoh,
mengarahkan energi tubuh untuk melemahkan jin.
Kekuatan bukan dari “nafas”, tapi dari ketenangan + dzikir.
Tenaga Dalam
Bertabrakan dengan ruqyah:
Banyak pasien tenaga dalam justru kerasukan lebih berat.
Jin sering “berdiam” di energi-energi latihan tersebut.
Peruqyah sering menemukan “khodam bela diri” pada mantan praktisi tenaga dalam.
Karena dua energi (dzikir vs khodam) akan berlawanan.
⭐ 5. Inti Perbedaan Paling Mudah
Aspek
Olah Nafas
Tenaga Dalam
Sumber kekuatan
Oksigen, saraf, fokus
Energi gaib / aktivasi
Ada mantra?
Tidak
Sering ada
Ada khodam?
Tidak
Sering tanpa disadari
Efek medis
Ada bukti ilmiah
Tidak terverifikasi
Keamanan syar’i
Aman
Berpotensi syirik
Dipakai ruqyah?
Ya
Tidak (bentrok)
⭐ Kesimpulan
Olah Nafas = latihan fisik + psikologis (boleh).
Tenaga Dalam = campuran fisik + unsur ghaib (banyak yang haram).
Jika Anda ingin latihan nafas yang aman & syar’i untuk:
memperkuat ruqyah,
memperkuat mental,
melemahkan jin,
menenangkan saraf,

HUKUM RUQYAH PAKAI NAMA (JARAK JAUH)

Ruqyah pakai nama maksudnya adalah meruqyah seseorang dari jarak jauh hanya dengan menyebut namanya, tanpa bertemu langsung.
Banyak yang menanyakan: “Bisa nggak meruqyah seseorang hanya dengan menyebut namanya?”
Jawabannya perlu diluruskan supaya tetap syar’i, aman, dan tidak masuk unsur perdukunan.
⭐ HUKUM RUQYAH PAKAI NAMA (JARAK JAUH)
Dalam Islam:
✔ Boleh mendoakan seseorang dari jauh
✔ Boleh meruqyah orang yang tidak hadir
✔ Boleh mendoakan kesembuhan atas nama orang tertentu
Namun:
❌ Tidak boleh membuat mantra, jampi, atau ritual khusus yang menyebut nama orang untuk memengaruhi ruh/jin
❌ Tidak boleh “memanggil ruh”, “mengontrol energi”, atau “mengirim jin baik”
❌ Tidak boleh menggunakan media nama seperti dukun (mis.: menuliskan nama di kertas, air, kembang, rajah)
Jadi yang syar’i adalah:
Membacakan ruqyah dan doa, lalu menghadiahkan pahalanya dan meminta Allah menyembuhkan orang tersebut, dengan menyebut namanya.
Ini bukan “ruqyah pakai nama” secara mistik, tetapi doa ruqyah untuk orang tertentu.
⭐ CONTOH RUQYAH SYAR’I PAKAI NAMA (BENAR)
1. Sebut nama dengan niat doa
Contoh:
“Ya Allah, sembuhkanlah hamba-Mu Fulan bin Fulan.
Ya Allah, jauhkan dari dirinya gangguan jin, sihir, dan penyakit.”
Lalu bacakan ayat-ayat ruqyah:
Al-Fatihah
Ayat Kursi
Al-Ikhlas
Al-Falaq
An-Nas
Setelah itu berdoa:
“Ya Allah, jadikan bacaan ini penyembuh bagi Fulan.”
✔ Ini syar’i
✔ Halal
✔ Dicontohkan dalam doa Nabi (berdoa untuk sahabat yang jauh)
⭐ CONTOH RUQYAH YANG TIDAK BOLEH (KELIRU)
❌ menyebut nama seseorang untuk memanggil jin
❌ menulis nama orang di kertas lalu dibakar
❌ menyebut nama sambil meniup benda tertentu
❌ meminta bantuan khodam dengan menyebut nama pasien
❌ ritual olah tenaga dalam untuk “menarik energi” pasien dari jauh
Ini semua masuk kategori perdukunan / sihir ringan.
⭐ BAGAIMANA CARA YANG BENAR?
Berikut panduan ruqyah jarak jauh menggunakan nama (100% syar’i):
1. Berniat:
“Aku meruqyah Fulan binti Fulan karena Allah.”
2. Baca ruqyah
Al-Fatihah
Ayat Kursi
Al-Baqarah 102 (jika dugaan sihir)
Al-Mu’minun 115–118
Al-Ikhlas
Al-Falaq
An-Nas
3. Tiupkan ke telapak tangan atau air (jika pasien akan minum air ruqyah)
Jika jarak jauh hanya melalui doa → langsung ke langkah berikut.
4. Doa Khusus
“Ya Allah jadikanlah bacaan ini obat bagi Fulan.
Cabutlah penyakit dari jasadnya, kuatkan imannya, dan jauhkan gangguan jin darinya.”
5. Sampaikan ke pasien
“InsyaAllah ada ruqyah jarak jauh untukmu. Silakan minum air ruqyah atau dengarkan bacaan Qur’an.”
⭐ APAKAH EFEKTIF?
Ya, selama:
✔ Ada niat yang benar
✔ Tidak ada ritual syirik
✔ Pasien juga ikut berdzikir / mendengarkan al-Qur’an
✔ Semua disandarkan kepada pertolongan Allah
Ruqyah bukan “energi supernatural”, tetapi doa + ayat Qur’an, yang Allah jadikan penyembuh.

teknik mengeluarkan jin dari badan dengan bantuan olah nafas — yang sering dipakai dalam ruqyah syar’iyyah, terapi Aswaja, dan latihan relaksasi untuk memperkuat fokus bacaan Qur’an.

Berikut penjelasan yang aman, syar’i, dan tidak berbahaya tentang teknik mengeluarkan jin dari badan dengan bantuan olah nafas — yang sering dipakai dalam ruqyah syar’iyyah, terapi Aswaja, dan latihan relaksasi untuk memperkuat fokus bacaan Qur’an.
Catatan penting: Islam tidak mensyariatkan teknik pernapasan tertentu untuk “mengusir jin”. Yang disyariatkan adalah bacaan Qur’an, dzikir, tawakkal, dan niat pengobatan.
Namun olah nafas (pernapasan diafragma) dapat digunakan sebagai pendukung untuk menenangkan diri, memperkuat konsentrasi, dan memberi tekanan psikis pada jin — karena jin sangat sensitif terhadap ketenangan hati + fokus bacaan Qur’an.
⭐ TEKNIK OLAH NAFAS UNTUK MEMBANTU KELUAR JIN
(versi aman, syar’i, dan terbukti banyak dipakai peruqyah)
1. Posisi awal
Duduk rileks, punggung tegak.
Tangan diletakkan di perut (untuk merasakan naik turunnya diafragma).
Niat: “Ya Allah jadikan dzikir ini sebagai obat.”
Ini penting, karena niat membuka “jalan” quwwah ruhiyyah (energi ruhani).
2. Tarik Nafas Dzikir (7 detik)
Tarik nafas pelan melalui hidung, sambil membaca dalam hati:
“Bismillah…”
atau
“Hasbunallahu wa ni’mal wakil…”
Tujuan:
Menarik oksigen sampai ke diafragma
Menenangkan sistem saraf
Membuat hati stabil sehingga bacaan Qur’an lebih kuat efeknya
Jin sangat sensitif terhadap ketenangan + dzikir, karena ia hidup di suasana gelap dan goncang.
3. Tahan Nafas (3–4 detik)
Saat menahan nafas:
Fokuskan hati ke tempat sakit (dada, perut, punggung, tengkuk).
Baca dalam hati: “La hawla wa la quwwata illa billah.”
Efeknya:
Menekan saraf pusat tubuh → jin merasa “terdesak”.
Memberi instruksi psikis: “keluar”.
Jin paling tidak kuat terhadap instruksi batin yang disertai dzikir.
4. Hembuskan Nafas dengan “Pelepasan” (7 detik)
Hembuskan perlahan lewat mulut sambil membaca:
“Allahumma syfi anta sy-Syafi.”
Kemudian niatkan:
“Aku lepaskan semua gangguan dari tubuhku.”
Efeknya:
Membuka “jalur keluar” bagi energi negatif.
Memaksa jin melemah karena otot-otot rileks (jin hidup di ketegangan saraf).
5. Ulangi 7 kali
Biasanya pada pengulangan ke:
3 → tubuh mulai hangat
5 → daerah sakit berdenyut
6–7 → jin mulai bereaksi (mual, getaran, keluarnya air mata, sendawa, ingin muntah)
Itu reaksi normal selama ruqyah.
⭐ Tahapan Pengusiran Jika Jin Mulai Bereaksi
Ketika tubuh bereaksi:
1. Tarik nafas, tahan 3 detik, lalu tekan titik saraf
Titik yang paling sering:
ulu hati,
dada kiri,
tengkuk,
punggung tengah,
perut bawah.
Tekan sambil membaca:
“A’udzu billahi minasy-syaitonir rajim.”
Reaksi biasanya makin kuat.
⭐ Teknik Nafas “Dorongan Keluar”
Jika terasa ada sesuatu bergerak:
Tarik nafas dalam
Tahan
Tekan bagian yang terasa sakit
Hembuskan nafas dengan instruksi:
“Keluar… Bismillah… keluar…”
Ini bukan mantra, hanya instruksi untuk diri sendiri agar tubuh melepas ketegangan.
Jin sangat sensitif terhadap sugesti + dzikir.
⭐ Kenapa Teknik Nafas Membantu Mengeluarkan Jin?
1. Jin mengikat diri pada ketegangan saraf
Jika otot tegang → jin kuat.
Jika otot rileks → jin lemah.
2. Nafas dalam mengaktifkan sistem parasimpatik
Ini membuat tubuh:
tenang,
suhu naik,
aliran darah lancar.
Jin sangat tidak kuat terhadap ketenangan.
3. Nafas membantu memfokuskan “quwwah ruhiyyah”
Ini yang membuat bacaan ruqyah terasa lebih “menghantam”.
⭐ Penutup Syar'i
Metode ini bukan pengganti ruqyah, hanya pendukung yang aman.
Yang utama tetap:
Baca Al-Fatihah
Ayat Kursi
Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas
Doa-doa Nabi

Kenapa jin sangat peka terhadap sugesti

Berikut jawaban ilmiah–syar’i yang dipakai dalam kelas ruqyah Aswaja, untuk menjelaskan mengapa jin sangat peka atau sensitif terhadap sugesti.
Penjelasan ini aman akidahnya, sesuai Qur’an & Sunnah, dan sekaligus ilmiah (psikologi–neurologi–ilmu jin).
🕌 Pendahuluan
Jin sangat peka terhadap sugesti, jauh lebih peka dibanding manusia.
Ini terbukti dari ruqyah, kisah para sahabat, dan pengalaman para peruqyah yang lurus.
Tapi bukan karena energi, vibrasi, atau metafisika modern.
Melainkan karena sifat jin yang Allah ciptakan.
🔥 1. Jin sangat emosional (dasarnya mudah terpengaruh)
Allah berfirman:
﴿خَلَقَ الْجَانَّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ﴾
(QS. Ar-Rahmān: 15)
Ulama menjelaskan:
Api = sifat cepat panas, cepat berubah, impulsif
Jin punya karakter:
emosional
mudah ketakutan
mudah marah
mudah terprovokasi
mudah tersugesti
Ini sebab pertama kenapa mereka gampang “kena sugesti”.
🧠 2. Jin berakal tapi tidak stabil (lemah kendali diri)
Ibn Taymiyyah menjelaskan:
“Jin itu bodoh, zalim, dan sedikit pikirannya.”
Artinya:
akalnya lemah
logikanya pendek
mudah ditipu
mudah diarahkan
mudah dipengaruhi kata-kata manusia
Maka saat ruqyah:
nada tegas → mereka takut
ancaman ayat → mereka mengalah
intonasi lembut → mereka luluh
Ini bukan hipnotis.
Ini karena akal jin tidak stabil.
💨 3. Jin hidup dalam kecepatan & dimensi berbeda
Jin bergerak cepat, hidup dalam dimensi yang berbeda dari manusia.
Makhluk cepat → biasanya high sensitivity (psikologi):
cepat menangkap sinyal
cepat bereaksi
cepat berubah sikap
Mereka seperti:
hewan liar yang mudah terpancing
anak kecil yang mudah dimanipulasi
orang neurotik yang sensitif
Oleh karena itu, sugesti mudah masuk.
👂 4. Jin mendengar bahasa manusia & memahaminya
Dalil:
﴿إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا﴾
(QS. Al-Jinn: 1)
Jin bisa:
mendengar
memahami
memproses
merespon
Maka:
ancaman → mereka ketakutan
ajakan taubat → mereka menangis
perintah keluar → mereka mematuhi
larangan → mereka berhenti
Sugesti kuat → respon jin cepat.
🪬 5. Jin sangat takut terhadap otoritas spiritual
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setan lari ketika mendengar adzan.”
(HR. Bukhari-Muslim)
Apa yang terjadi?
bukan energi suara
bukan vibrasi adzan
tetapi otoritas perintah syar’i
Jin sangat sensitif terhadap:
kalimat tauhid
ayat ancaman
dzikir
perintah orang beriman
Ini juga bentuk sugesti spiritual.
🧪 6. Faktor neurologi: ketika jin masuk manusia
Saat jin masuk tubuh manusia:
ia ikut terbebani sistem saraf manusia
ikut merasakan emosi manusia
ikut merasakan stres
ikut merasakan ketegangan
Ketika peruqyah berbicara tegas:
tubuh pasien tegang → jin ikut tegang
Ketika peruqyah memberi sugesti:
tubuh tenang → jin ikut tenang
Ini adalah mekanisme gabungan: ✔ psikosomatik manusia
✔ respons emosional jin
Maka jin terlihat “terhipnotis” padahal bukan.
🧩 7. Jin itu pengecut
Ibn Qayyim:
“Setan itu sangat pengecut.”
Jadi:
suara keras → takut
ancaman ayat → gemetar
perintah tegas → tunduk
doa perlindungan → lari
Makhluk pengecut = mudah tersugesti.
🧿 8. Jin sering hidup dengan kebohongan → mudah percaya sugesti
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jin suka berbohong.”
(HR. Muslim)
Makhluk pembohong biasanya:
mudah termakan sugesti
mudah tertipu
mudah diarahkan
mudah digiring
Karena mentalnya tidak kokoh.
📌 KESIMPULAN: Kenapa jin sangat peka terhadap sugesti?
✔ Karena karakter dasar mereka dari nyala api → emosional
✔ Karena akal mereka lemah dan tidak stabil
✔ Karena mereka hidup dalam kecepatan tinggi → sensitif
✔ Karena mereka mengerti bahasa manusia
✔ Karena mereka takut terhadap kekuatan iman
✔ Karena saat masuk manusia → ikut terpengaruh kondisi saraf
✔ Karena mereka pengecut dan mudah diarahkan
❌ Bukan karena:
energi
vibrasi
frekuensi
hipnotis
kekuatan pikiran

Penjelasan Ilmiah Mengapa Jin Reaktif Terhadap Ayat Qur’an?

Penjelasan Ilmiah Mengapa Jin Reaktif Terhadap Ayat Qur’an?”
🕌 1. Pendahuluan (Landasan Aswaja)
Ruqyah syar’iyyah adalah: ✔ Doa & bacaan Qur’an
✔ untuk memohon pertolongan Allah
✔ sebagai obat ruhani & gangguan jin
Sesuai manhaj:
Ahlussunnah Wal Jamaah
bukan energi, bukan paranormal, bukan kekuatan diri
Dalil pokok:
﴿وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ﴾
(QS. Al-Isrā’: 82)
⚡ 2. Prinsip Ilmiah: Kenapa Jin Bereaksi?
Jawabannya bukan energi, tapi 5 faktor berikut yang diakui syariat dan ilmiah.
A. Faktor 1 — Ayat Qur’an adalah wahyu yang membakar setan
Dalil:
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
(Setan itu lemah) – QS. An-Nisa: 76
Ibn Qayyim:
“Setan terbakar dengan dzikir dan ayat.”
Ketika ayat dibacakan:
jin kafir sakit
jin zalim panik
jin munafik tidak tahan
Ini reaksi psiko-ruhiyah, bukan fisika gelombang.
B. Faktor 2 — Jin adalah makhluk berakal yang memahami ayat
Dalil:
﴿إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا﴾
(Jin berkata: Kami mendengar al-Qur’an yang menakjubkan) – QS. Al-Jinn:1
Artinya:
mereka paham makna ancaman
mereka tahu ayat tauhid
mereka takut pada ayat yang membatalkan kesyirikan
Maka mereka:
menjerit
kabur
marah
pingsan
Ini reaksi mental spiritual.
C. Faktor 3 — Al-Qur’an mengundang malaikat & mengusir setan
Hadits:
“Setan lari dari rumah yang dibacakan Al-Baqarah.” (Muslim)
Saat ruqyah:
Malaikat hadir
Setan terusik
Jin dalam badan pasien kepanasan
Ini proses ghaib, tapi jelas dalilnya.
D. Faktor 4 — Jin dilemahkan Allah saat ayat dibacakan
Dalil:
﴿وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ﴾
(QS. Al-Baqarah: 102)
Ayat → bukan energi → tapi izin Allah.
Allah bisa:
melemahkan jin
membuat jin sakit
mengekang gerak jin
membakar jin
Ini konsep tauhid, bukan metafisika modern.
E. Faktor 5 — Reaksi psikosomatik pada manusia
Dalam ruqyah, dua makhluk merespon:
1) Respon jin
Takut → panik → agresif
2) Respon tubuh pasien
jantung berdebar
gemetar
tegang
menangis
muntah
kejang (reaksi saraf otonom)
Ini dijelaskan ilmu psikologi:
fight or flight response
aktivasi sistem limbik
keluarnya adrenalin
ketegangan otot
Sehingga tampak seperti kerasukan total, padahal kombinasi: ✔ respon jin
✔ respon sistem saraf manusia
🛡️ 3. Kesimpulan Ilmiah untuk Kelas Ruqyah
Kenapa jin bereaksi terhadap Qur’an?
Karena Qur’an adalah wahyu yang:
membakar setan
melemahkan jin
dipahami oleh jin
memanggil malaikat
membuat ruh mukmin kuat
Bukan karena:
✘ energi
✘ vibrasi
✘ gelombang
✘ aura
✘ frekuensi suara
Konsep “energi Qur’ani”, “frekuensi ayat”, “gelombang penyembuhan” = bukan syariat, tidak pernah dipakai:
Rasulullah ﷺ
sahabat
ulama salaf
ulama Aswaja

Saturday, 8 November 2025

Hukum Kaedah Menyembelih Jin

Tidak boleh disamakan menyembelih binatang dengan menyembelih jin.

Menyembelih binatang dengan pisau atau parang.

Adapun menyembelih jin dengan cara isyarat tangan yang diiringi dengan doa, bacaan ayat Al-Quran, zikir, dengan bergantung harap kepada Allah.

Jika Allah perkenankan doa itu, matilah jin itu dengan izin Allah. Bukan dengan qudrat perawat itu.

______

Kisah Ibn Taimiyyah 

Ibn Taimiyyah memukul tengkuk orang yang dirasuk jin dengan tongkat sehingga orang yang menyaksikan menyangka orang itu akan mati akibat pukulan keras Ibn Taimiyyah.

Adakah cara rawatan Ibn Taimiyyah ini tidak patuh syariah? 

- Nabi saw tidak pernah mengajar merawat orang kerasukan dengan cara memukul tengkukya dengan tongkat.

- Bukankah jin ini perkara ghaib? Macam mana Ibn Taimiyyah tahu pukulannya itu boleh menyakiti jin dalam tubuh pesakit?

- Bagaimana Ibn Taimiyyah boleh memastikan pukulannya itu benar-benar menyakiti jin? Mungkin sahaja jin itu berlakon kesakitan. 

- Apakah Ibn Taimiyyah tidak khuatir akan membuka pintu khurafat menyebabkan manusia meyakini pukulan itu menyakiti jin dalam tubuh pesakit?

- Apakah Ibn Taimiyyah tidak khuatir akan berlaku talbis iblis terhadap dirinya dengan merasa dirinya mempunyai kuasa yang boleh menyakiti jin dengan tongkat?

_______

Kisah Imam Ahmad bin Hambal

Imam Ahmad bin Hambal merawat wanita kerasukan jin dengan hanya mengirim sandalnya. Apabila jin dalam tubuh perempuan itu diperintah keluar sebaik diancam akan dipukul dengan sandal imam Ahmad bin Hambal, jin itu langsung keluar.

Apakah kaedah rawatan Imam Ahmad ini tidak patuh syariah? 

- Nabi saw tidak pernah mengajar merawat orang yang kerasukan dengan cara dipukul dengan sandal. Apatah lagi dengan hanya dikirim sandal.

- Bukankah jin itu perkara ghaib? Bagaimana Imam Ahmad bin Hambal boleh tahu sandalnya itu ditakuti oleh jin?

- Bagaimana Imam Ahmad boleh memastikan sandalnya itu benar-benar boleh menghalau jin? Mungkin sahaja jin itu berlakon kononnya takut dengan sandal Imam Ahmad.  

- Apakah Imam Ahmad tidak khuatir akan membuka pintu khurafat sehingga menyebabkan manusia meyakini bahawa sandalnya itu memiliki kelebihan luar biasa yang boleh menyakiti dan menakuti jin?

- Apakah Imam Ahmad tidak khuatir akan berlaku talbis iblis terhadap dirinya dengan merasa dirinya mempunyai kuasa yang boleh menyakiti jin dengan sandalnya?

- Talbis Iblis boleh berlaku dalam semua keadaan. Bukan hanya dalam kaedah sembelih jin. Talbis iblis juga boleh berlaku dalam hal-hal kebaikan yang lain seperti ketika ceramah, ketika membaca Al-Quran dan sebagainya. 
________

Semua ini dapat menjawab persoalan yang ditimbulkan oleh mereka yang menolak kaedah sembelih jin dalam rawatan.

Bukanlah menjadi satu kewajipan untuk menerima kaedah sembelih jin ini.

Ia juga bukan sesuatu yang wajib diyakini.

Ia juga bukan sesuatu yang wajib diamalkan setiap kali merawat pesakit yang diganggu jin.

Seseorang itu bebas memilih sama ada mahu menggunakan teknik ini atau tidak selagi mana tauhidnya benar kepada Allah.

(penulis : Ust Dzulqarnain Yusuf  Sabah) 

Wednesday, 5 November 2025

Dalil bahwa jin itu dapat di tangkap bahkan di ikat

PANDANGAN IBN RAJAB AL-HAMBALI

Asalnya jin itu tidak dapat dilihat oleh manusia. Namun terdapat sebahagian yang dikecualikan dalam kaedah ini.

Terdapat sebahagian manusia yang melihat jin. Telah tsabit bahawa nabi saw melihat jin, berkata-kata dan berbicara kepada mereka.

Malah telah tsabit dari Abu Said Al-Khudri bahawa Rasulullah saw berdiri untuk solat subuh dan aku berada di belakangnya. Dia membaca Al-Quran, tetapi bacaannya menjadi keliru. Apabila baginda selesai solat, baginda bersabda : "Sekiranya kamu melihat aku dan Iblis!" Kemudian aku hulurkan tanganku dan terus mencekiknya sehingga aku merasakan sejuknya  air liur jin itu  di antara dua jariku ini.

Kalaulah bukan kerana doa saudaraku Sulaiman, nescaya syaitan itu diikat pada salah satu tiang masjid, untuk dipermainkan oleh anak-anak di kota madinah. Maka sesiapa di antara kamu yang dapat memastikan tidak ada yang berdiri di antara dia dan kiblat, hendaklah dia melakukannya. (Riwayat Ahmad)

Ibn Rajab al-Hambali berkata :

“Dan dalam hadis ini terdapat dalil tentang kemungkinan mengikat syaitan, memenjarakannya, mengikatnya, dan boleh mengikatnya di masjid, sebagaimana seorang tahanan diikat di dalamnya.”

Dan bolehnya selain nabi melihat jin dan syaitan, dan kanak-kanak bermain dengan mereka -  (Fath al-Bari oleh Ibn Rajab). 

إذًا: فالأصل في الجن أن لا يراهم الإنس، لكن يوجد بعض ما يستثنى من هذه القاعدة، فيوجد من الإنس من يرى الجن، وقد ثبت أن النبي صلى الله عليه وسلم رأى الجن، وكلمهم، وخاطبهم، بل ثبت عن أبي سعيد الخدري، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قام فصلى صلاة الصبح، وهو خلفه، فقرأ، فالتبست عليه القراءة، فلما فرغ من صلاته قال:  لو رأيتموني وإبليس، فأهويت بيدي، فما زلت أخنقه حتى وجدت برد لعابه بين إصبعي هاتين - الإبهام والتي تليها - ولولا دعوة أخي سليمان، لأصبح مربوطا بسارية من سواري المسجد، يتلاعب به صبيان المدينة، فمن استطاع منكم أن لا يحول بينه وبين القبلة أحد فليفعل  رواه الإمام أحمد (11780). 

قال ابن رجب : " وفي الحديث: دليل على إمكان ربط الشيطان ، وحبسه ، وإيثاقه، وعلى جواز ربطه في المسجد، كما يربط الأسير فيه.

وعلى جواز رؤية غير الأنبياء للجن والشياطين، وتلاعب الصبيان بهم " انتهى من " فتح الباري" لابن رجب(9/ 334).

Tuesday, 23 September 2025

Gangguan jiwa dan cara pengobatannya

Gangguan jiwa (penyakit mental) adalah kondisi yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Penyebabnya biasanya kompleks, bukan hanya satu faktor, melainkan gabungan dari faktor biologis, psikologis, dan sosial. Berikut penjelasannya:
📌 Penyebab Gangguan Jiwa
Faktor Biologis (dari tubuh/otak)
Ketidakseimbangan zat kimia otak (neurotransmitter, misalnya serotonin, dopamin).
Faktor genetik (riwayat keluarga dengan gangguan jiwa).
Cedera otak, infeksi otak, atau kelainan saraf.
Penyakit kronis (stroke, diabetes, kanker) yang memengaruhi psikologis.
Faktor Psikologis
Trauma masa kecil (pelecehan, kekerasan, kehilangan orang tua).
Stres berat yang berkepanjangan (ekonomi, pekerjaan, perceraian).
Kepribadian yang rentan (misalnya mudah cemas, perfeksionis).
Faktor Sosial & Lingkungan
Tekanan hidup (kemiskinan, pengangguran, diskriminasi).
Kehilangan dukungan sosial atau kesepian.
Penggunaan narkoba, alkohol, atau kecanduan tertentu.
Lingkungan keluarga yang penuh konflik.
📌 Cara Mengobatinya
Pendekatan Medis
Psikiater: bisa mendiagnosis dan memberi obat (antidepresan, antipsikotik, penstabil suasana hati).
Psikolog klinis: memberikan terapi konseling atau psikoterapi.
Terapi rawat inap: jika kondisi parah (misalnya risiko bunuh diri atau melukai orang lain).
Psikoterapi (Terapi Bicara)
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) → membantu mengubah pola pikir negatif.
Terapi keluarga → melibatkan keluarga untuk dukungan.
Terapi kelompok → berbagi pengalaman dengan sesama penderita.
Dukungan Spiritual & Ruqyah
Bagi Muslim, gangguan jiwa kadang bercampur dengan gangguan non-medis (misalnya was-was, rasa cemas berlebihan, atau gangguan jin).
Solusinya bisa dengan ruqyah syar’iyyah, memperbanyak dzikir, shalat, membaca Al-Qur’an, doa perlindungan.
Menjaga hubungan dengan Allah serta menjauhi maksiat dapat memperkuat hati dan pikiran.
Perubahan Gaya Hidup
Tidur cukup, olahraga rutin, makan bergizi seimbang.
Mengurangi stres dengan relaksasi (meditasi, dzikir, pernapasan dalam).
Menghindari narkoba, alkohol, dan rokok.
Dukungan Sosial
Mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman.
Mengikuti komunitas positif.
Konsultasi rutin agar tidak kambuh.
👉 Jadi, gangguan jiwa bukan hanya karena "kurang iman" atau "lemah mental", melainkan campuran faktor biologis, psikologis, sosial, bahkan spiritual. Pengobatan terbaik biasanya gabungan medis, psikoterapi, spiritual, dan dukungan sosial.
Mau saya buatkan daftar jenis gangguan jiwa yang paling sering terjadi beserta gejalanya biar lebih jelas?

Sunday, 21 September 2025

REGISTRATION FORM – VIDEO CALL RUQYAH (International)

📝 REGISTRATION FORM – VIDEO CALL RUQYAH (International)
With Ruqyah Aswaja Ustadz Dhomiruddin – Asma’ Al-Hirzi Method
If you would like to participate in distance ruqyah (via video call), please fill in the following form:
📌 Full Name:
(Write as: Name son/daughter of Father’s name)
📌 Short Address & Country:
(Example: Jakarta – Indonesia / Kuala Lumpur – Malaysia)
📌 Choose Type of Ruqyah:
🔘 General (minimum 3 participants, conducted together)
🔘 VIP (private & exclusive, flexible schedule)
📌 Preferred Day & Time (Your Local Time Zone):
⏰ Only required if choosing VIP
(Leave blank if choosing General – schedule will be set by the ruqyah practitioner)
💬 Additional Notes:
✔️ No spirits, no talismans, no physical contact
✔️ Purely Qur’anic recitation and authentic supplications
✔️ Suitable for cases of jinn disturbances, black magic, witchcraft, whispers, trauma, and more
✔️ Islamic spiritual therapy based on Ahlussunnah wal Jama’ah
📞 After completing the form, please send it via WhatsApp to Ustadz Dhomiruddin:
+62 822 4141 0610 (Indonesia)
or
+60 1071 07562 (Malaysia)

DISTANCE RUQYAH – VIDEO CALL (INTERNATIONAL)

🌐 DISTANCE RUQYAH – VIDEO CALL 
🕌 With Ustadz Dhomiruddin
(Aswaja Ruqyah Practitioner – Qur’anic method, safe, without incantations)
📌 SERVICE OPTIONS:
1. GENERAL (Group Session)
💳 Fee: Voluntary donation
📌 Recommended minimum for those able: 20 USD / person
👥 Conducted in groups
📆 Scheduled on certain days once at least 3 participants are registered
2. VIP (Private Session)
💳 Recommended Fee:
30 USD for 1 person
50 USD for 1 family (max. 3 persons)
🕒 Full privacy, flexible timing upon agreement
💰 PAYMENT DETAILS:
PayPal: laskarlawu1@gmail.com
📤 Please send proof of payment (receipt/screenshot) via WhatsApp after transfer.
📄 PREPARATION STEPS FOR RUQYAH SESSION:
✍️ Send the full name of the patient (format: Name son/daughter of Father’s name).
🗣️ Describe the issues: illness, disturbances, or recurring dreams (voice note allowed).
📷 Position your phone camera so the patient’s body (head to feet) is visible.
💧 Prepare sufficient drinking water to be recited upon (place it behind the phone).
🛢️ Provide a plastic bag for vomiting, if needed.
🧕 Ensure proper covering of awrah (modesty).
💦 It is recommended to be in a state of ablution (wudhu).
👨‍👩‍👧 Have a family member or friend present during the session.
📩 After the ruqyah, report any reactions or progress in the patient’s condition.
🏠 PREFER TO COME IN PERSON?
For direct sessions in Solo:
💳 Fee: Voluntary donation
📍 Address: Dusun Jagang, RT 1 / RW 5, Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, Central Java, Indonesia.
(West of the embankment, alley before Soto Mbah Sar, the westernmost house near the river)
📱 For registration & scheduling (Video Call Ruqyah):
WhatsApp:
+62 822 4141 0610 (Indonesia)
or
+60 1071 07562 (Malaysia)

🕊️ By Allah’s permission, ruqyah syar’iyyah can be a means of healing for both body and soul.

Thursday, 11 September 2025

Peluang Jadi Agen Tanpa Modal (Khusus Indonesia)

🌟 Peluang Jadi Agen Tanpa Modal (Khusus Indonesia) 🌟
Bergabunglah bersama AlHirzi_Shop sebagai agen tanpa modal. Caranya sangat mudah:
1️⃣ Kirimkan link katalog ini kepada calon pembeli:
2️⃣ Pembayaran ditransfer ke rekening berikut:
🏦 Bank BRI
No. Rekening: 034401111816504
Atas Nama: Dedy Erwanto
3️⃣ Setelah pembeli membayar, kirimkan bukti transfer (resit) beserta:
Nama penerima
Alamat lengkap
No. telepon
4️⃣ Ongkos kirim dibayar di tempat (COD) oleh pembeli saat barang diterima.
5️⃣ Beritahu saya data pembeli (nama, alamat, no. telepon).
✅ Anda langsung mendapatkan komisi 10% dari total pembelian. Komisi akan saya transfer langsung ke rekening anda.
📖 Skema ini disebut akad ju‘ālah dalam fiqh muamalah, dan hukumnya halal.

Jadi Agen Tanpa modal untuk wilayah Malaysia

Sahabat yang berada di Malaysia, anda boleh menjadi agen kami tanpa modal. Caranya sangat mudah:
1️⃣ Kirimkan link katalog ini kepada calon pembeli:
2️⃣ Pembeli pilih produk yang diinginkan lalu masukkan ke keranjang.
3️⃣ Tambah ongkos pos:
Semenanjung Malaysia: RM8
Sabah & Sarawak: RM15
4️⃣ Pembayaran ditransfer ke rekening berikut:
🏦 Maybank
No. Rekening: 162469263200
Atas Nama: Dedy Erwanto
5️⃣ Setelah pembeli membayar, sertakan resit (bukti transfer) beserta:
Nama penerima
Alamat lengkap
No. telefon
6️⃣ Beritahu saya siapa pembelinya (nama, alamat, no. telefon).
✅ Anda akan langsung menerima komisen 10% dari total pembelian. Komisen akan saya transfer terus ke anda.
📖 Skema ini disebut akad ju‘ālah dalam fiqh muamalah, dan hukumnya halal.

Wednesday, 27 August 2025

Jenis-jenis sihir dan ciri-ciri nya, serta pengobatannya

Jenis-jenis sihir — penjelasan terperinci, ciri, dalil, kisah, dan cara pengobatan


Pengantar singkat: dalil tentang keberadaan sihir dalam Islam

Al-Qur’an menjelaskan adanya sihir dan perilaku orang belajar sihir — mis. QS. al-Baqarah (2):102 (kisah Harut dan Marut; disebutkan sihir yang menyebabkan perpecahan antara suami-istri).

Kisah para tukang sihir yang menantang Musa (‘Asḥabul Fir‘awn) ditulis di beberapa surah (mis. QS. al-A‘râf, Tâ-Hâ, ash-Shu‘arâ’) — menunjukkan realitas kemampuan magis/manual yang dipakai untuk menipu.

Untuk perlindungan dan pengobatan, Al-Qur’an menganjurkan mencari perlindungan kepada Allah, membaca ayat-ayat tertentu (contoh yang umum dipakai: Ayat al-Kursi — 2:255; al-Falaq 113; an-Nas 114; Al-Ikhlâs 112).

Hadits: terdapat hadits sahih yang membolehkan ruqyah selama tidak mengandung syirik; Nabi ﷺ mengajarkan dzikir dan pembacaan (mis. menganjurkan membaca mu’awwidhatayn, ayat kursi dalam konteks perlindungan — yang termaktub dalam literatur hadits dan amalan salaf). Ulama fiqh kesehatan (ruqyah) menjelaskan syarat-syarat ruqyah yang sahih: tidak menyekutukan Allah, tidak memuji jin/demikian lain.


---

Jenis-jenis sihir

Al-ma’kul (المأكول) — “yang dimakan” (sihr dimasukkan lewat makanan/minuman makanan padat).

Al-masymum / al-mashmūm (المشموم) — saya artikan sebagai “yang dicium/diendus” atau mempengaruhi lewat aroma/ikat (bau, dupa, minyak berisi sihir).

Al-masyrub / al-mashrūb (المشروب) — “yang diminum” (sihr lewat minuman).

Al-madhfūm / al-madhfūf — kemungkinan dimaksud “yang disisipkan/ditanam” (mis. benda yang ditanam di tubuh/rumah) — banyak teks klasik menyebutkan benda-benda dimasukkan/ditanam sebagai media sihir.

Al-marsyusy / al-murshush (المرشوش) — “yang disemprotkan/ditaburkan” (air/arak/ minyak yang disemprotkan pada korban; semacam “sprinkled”).

Al-mu‘allaq (المعلق) — “yang digantung” (azimat/rajah/ta’wiz yang digantung pada rumah/leher/di dekat korban).

Al-manfūkh (المنفُوخ) — “yang ditiup/diblek” (sihr melalui tiupan, spitting / blowing; biasanya orang meniup sesuatu yang mengandung sihir ke tubuh atau ke suatu benda).


---

Penjelasan per jenis

---

1) Al-Ma’kūl (المأكول) — yang dimakan

Pengertian: sihir dimasukkan lewat makanan/ungkapan makanan (benda berisi rajah/ta’wiz dimasukkan ke dalam masakan atau makanan diberi bahan yang disertai niat sihir).
Ciri-ciri:

Gejala muncul segera atau segera setelah makan (mual, muntah, pusing, demam tiba-tiba tanpa sebab medis jelas).

Rasa aneh atau bau aneh pada makanan; ditemukan benda kecil/lembaran tulisan dalam sisa makanan.

Perubahan sikap mendadak setelah makan tertentu (mis. hubungan suami-istri memburuk setelah makan bersama tertentu).
Dalil: fenomena “atau karena apa yang diajarkan kepada kedua malaikat di Babil, Harut dan Marut” — QS. al-Baqarah:102 menunjukkan praktik sihir yang bisa “memengaruhi hubungan suami-istri” (modus-modus praktis sering disebut dalam kitab-kitab lama: memasukkan sesuatu ke makanan).
Kisah / contoh klasik: teks-teks fiqh/tafsir menyebut orang yang memasukkan azimat ke makanan untuk mempengaruhi orang lain (contoh-contoh dalam karya-karya tradisional dibahas para ulama).
Cara pengobatan:


1. Tindakan medis pertama: jika ada keracunan fisik (muntah hebat, kehilangan kesadaran), segera bawa ke IGD.


2. Jika terindikasi unsur sihir (benda asing), buang dan bersihkan area makanan; jangan membuang bukti bila diperlukan konsultasi ulama/ruqyah syar’iyah.


3. Ruqyah: bacaan Al-Qur’an (Ayat al-Kursi, Al-Fatihah, Mu’awwidhatayn, surat-surat yang disarankan), dihembuskan ringan ke makanan/air yang akan diminum (cara tradisional: membaca, meniup ke tangan, diusapkan ke badan — tetap dalam batas halal; bila ragu lakukan hanya pembacaan dan memohon perlindungan).


4. Perbanyak doa, shalat sunnah, dan jauhi sumber yang mencurigakan.


---

2) Al-Mashmūm / al-Masymum (المشموم) — yang dicium/dibaukan

Pengertian: sihir lewat bahan berbau (minyak, dupa, parfum, kertas tajwid yang dibakar) yang mengandung tulisan/ta’wiz yang dipresentasikan melalui aroma.
Ciri-ciri:

Gejala muncul setelah terpapar aroma tertentu: sakit kepala, mual, pusing, gangguan tidur, mimpi buruk.

Perasaan tidak enak di tempat tertentu (ruangan beraroma).
Dalil & Kisah: sejumlah praktik sihir tradisional memanfaatkan dupa/minyak untuk mempengaruhi emosi/ruang; secara umum Al-Qur’an & sirah menegaskan adanya tipu daya magis (lihat QS. 2:102).
Cara pengobatan:

Singkirkan sumber bau; ventilasi ruangan.

Bacaan tahlil, mu’awwidhatayn, ayat kursi di ruangan; baca dan hembuskan arah ruangan sambil membuka jendela.

Hindari membakar ulang benda yang diduga berbahaya; bila perlu serahkan kepada ulama terpercaya untuk menangani.


---

3) Al-Mashrūb (المشروب) — yang diminum

Pengertian: sihir yang dimasukkan ke dalam minuman (air, minuman tradisional, jus, dll).
Ciri-ciri:

Gejala muncul setelah mengonsumsi minuman tertentu: pusing, lemas, gangguan ingatan, khawatir berlebihan, gangguan hubungan intim, mimpi berulang.
Dalil & Kisah: modus ini termasuk yang disebut dalam bacaan tentang sihir yang memisahkan dan mencelakai—serupa konsep Al-Baqarah:102 (praktik memasukkan hal ke makanan/minuman).
Cara pengobatan:

Prioritas medis: bila gejala fisik akut, periksa ke rumah sakit.

Bila non-medis, lakukan ruqyah syar’iyah: membaca Al-Qur’an, ayat perlindungan, doa perlindungan; meminta korban minum air yang telah dibacakan ayat-ayat Qur’an (praktik umum di kalangan perawat ruqyah, dengan catatan halal dan tidak menyekutukan).

Jaga pola makan halal dan bersih, batasi makan/minum yang diberikan orang asing.



---

4) Al-Madhfūm / al-Madhfūf — yang disisipkan/ditanam

Pengertian: benda kecil (paku, kertas berisi tulisan, boneka, dll) yang ditanam di tubuh korban, di pakaian, atau di dalam rumah, yang dipakai sebagai media pemanggil/ikatan. (Banyak tradisi lokal menyebut benda-benda “ditanam/ditaruh” sebagai penyebab gangguan.)
Ciri-ciri:

Rasa nyeri/benjolan di tempat tertentu; sensasi ada sesuatu di tubuh; muncul luka kecil tanpa sebab; gangguan menahun yang tidak jelas penyebabnya.

Bila diperiksa, kadang ditemukan benda asing (oleh tenaga medis atau pembersihan rumah).
Dalil & Kisah: teks klasik fiqh/sihr membahas benda-benda yang diselipkan sebagai amalan sihir; Al-Qur’an memberi gambaran efek sihir walau tidak merinci setiap media.
Cara pengobatan:

Periksa medis (mis. rontgen jika ada dugaan benda dalam tubuh). Jangan memaksa mengeluarkan benda sendiri jika ada di dalam tubuh — minta penanganan medis.

Untuk benda di rumah, cari dan singkirkan secara syar’i; setelah dibersihkan lakukan ruqyah untuk membersihkan rumah.

Ruqyah untuk korban: bacaan Qur’an, mu’awwidhatayn; perbanyak doa, istighfar.



---

5) Al-Murshush / Al-Marsyusy (المرشوش) — yang disemprot/ditaburkan

Pengertian: air/minyak/serbuk yang ditaburkan atau disemprotkan ke tubuh atau ruang yang mengandung unsur sihir.
Ciri-ciri:

Gejala muncul setelah terkena semprotan/percikan (kulit gatal, pusing, mimpi buruk, gangguan emosi).
Dalil & Kisah: tradisi lokal banyak melaporkan penggunaan air berisikan rajah; Al-Qur’an dan hadits memberi petunjuk umum tentang perlindungan lewat doa dan bacaan.
Cara pengobatan:

Bersihkan tubuh dan pakaian; mandi dan ganti pakaian; lakukan wudhu/shalat.

Bacaan ruqyah, basuh tubuh dengan air yang telah dibacakan ayat-ayat suci (praktik umum).

Bersihkan rumah, baca Al-Qur’an sepanjang rumah.



---

6) Al-Mu‘allaq (المعلق) — yang digantung/tergantung

Pengertian: ta’wiz, rajah, atau benda yang digantung di rumah/leher/pakaian yang menjadi wasilah (perantara) efek sihir.
Ciri-ciri:

Sakit/ketidaknyamanan pada penghuni rumah, hubungan keluarga rusak, keturunan/hal rumah tangga terganggu sejak ada benda tergantung.

Jika benda tersebut dibuka/diangkat, sering ada perubahan kondisi (menjadi lebih baik).
Dalil & Kisah: kitab-kitab tradisional sering menyebut rajah dll sebagai alat; QS. 2:102 menyinggung praktik yang memisahkan hubungan (modus-modus beragam).
Cara pengobatan:

Jangan sembarangan membuang benda yang diduga — kadang perlu bukti untuk ulama/penanganan. Namun secara praktis, lepaskan secara syar’i lalu bakar/robek tulisan dan buang di tempat yang tidak dapat diambil kembali (sesuai anjuran ulama setempat).

Lakukan ruqyah di rumah; baca Qur’an di seluruh sudut rumah, mintalah bantuan ulama/penyembuh yang amanah.



---

7) Al-Manfūkh (المنفُوخ) — yang ditiup/dihembuskan

Pengertian: sihir yang dilakukan lewat tiupan (manfūkh) — pelaku meniup pada benda, sejenis doa/ucapan, ludah yang diisi khawatir/niat sihir, atau meniup pada korban. Dalam banyak teks klasik, “tiupan” adalah salah satu metode sihir/sihr.
Ciri-ciri:

Lokalisasi gangguan (mis. sakit di bagian tubuh tertentu yang menjadi sasaran tiupan).

Gejala datang berkaitan dengan kejadian ada orang yang datang mendekat/meniup; kadang rasa ‘berkabut’ di kepala.
Dalil & Kisah: banyak riwayat tradisional dan penjelasan ulama menyebut praktik meniup sebagai bagian dari sihir; juga hadits-hadits yang menyebut niat dan tindakan mempengaruhi melalui ludah/tiupan dilarang bila mengandung syirik.
Cara pengobatan:

Ruqyah: pembacaan Qur’an di tempat sakit; berdoa; meniup ringan oleh perawat ruqyah yang beriman setelah membaca ayat-ayat, lalu mengusap area yang terdampak — tetap dalam batas halal (tidak menyembah jin, tidak melakukan syirik).

Periksa medis bila ada gejala fisik menahun.



---

Tanda-tanda umum sihir (ringkasan indikator)

1. Perubahan mendadak dalam kesehatan fisik/jiwa tanpa sebab medis yang jelas.


2. Gangguan tidur: mimpi buruk berulang, sulit tidur.


3. Gangguan pada hubungan rumah tangga (pemutusan hubungan seksual, timbul kebencian tiba-tiba antara suami-istri) — ini disebut dalam QS. 2:102 sebagai salah satu akibat sihir.


4. Kehilangan konsentrasi, lupa luar biasa, perubahan sifat.


5. Rasa ada sesuatu di tubuh/ruangan, bau aneh, atau ditemukannya benda-benda asing.


6. Bila metode tertentu (makan/minum) konsisten mengait gejala.



Catatan: semua tanda di atas juga bisa disebabkan oleh penyakit fisik/jiwa — pemeriksaan medis selalu penting.


---

Prinsip pengobatan Islami yang aman (protokol umum)

1. Periksa medis terlebih dahulu — rule of thumb.


2. Tobat & perkuat ibadah: shalat tepat waktu, qiyamullail bila mampu, istighfar, sedekah, taubat.


3. Ruqyah syar’iyah: baca ayat-ayat yang diajarkan (Ayat al-Kursi 2:255; surat Al-Ikhlâs, Al-Falaq, An-Nâs; surah Al-Fatihah; doa “A‘ūdzu bi kalimātillāhi tammat” dll). Ruqyah harus tanpa syirik — tidak meminta jin untuk membantu, tidak menyertakan tokoh selain Allah.

Pelaksanaan umum: pembaca ruqyah (orang shalih) membaca ayat-ayat untuk korban; kadang ditiupkan perlahan ke telapak tangan lalu diusapkan ke tubuh, atau dibacakan di atas air yang diminum korban. (Jika ini tidak cocok/anda ragu, cukup bacakan ayat/berdoa tanpa metode fisik.)



4. Bersihkan lingkungan: cari dan singkirkan benda mencurigakan; bersihkan rumah; baca Qur’an di rumah.


5. Konsultasi ulama/penyembuh yang amanah: pilih yang menolak praktik syirik dan meminta kerja sama medis bila perlu.


6. Jauhi tukang sihir / dukun yang menyuruh melakukan perbuatan syirik.


7. Pencegahan: adab makan & minum (bismillah sebelum makan), menjaga hubungan sosial, hindari dengki & fitnah, bacaan pagi/ petang (adhkar).




---

Doa & ayat yang biasa dipakai (ringkasan)

Ayat al-Kursi (QS. 2:255) — perlindungan.

Surat Al-Ikhlâs, Al-Falaq, An-Nâs (112–114) — mu’awwidhatayn untuk berlindung dari kejahatan makhluk dan sihir.

Surat Al-Baqarah—membaca ayat-ayat di dalamnya dianjurkan untuk keberkahan dan pengusiran gangguan rumah (ada riwayat bahwa setan menjauh dari rumah yang dibaca Al-Baqarah).

Doa-doa pendek: “A‘ūdhu bi kalimātillāhi tammāti min sharri mā khalaq” (doa yang sangat umum dipakai untuk perlindungan — hadits yang menyebutkan keberkasan kata-kata Allah sebagai perlindungan).

Dzikir pagi & petang (hadis-hadis mutawattir menekankan keutamaannya) sebagai pencegahan.


> Bila Anda mau, saya bisa susun susunan bacaan ruqyah singkat yang sahih (hafalan ayat/du’a) untuk digunakan sendiri — tanpa memasukkan langkah-langkah tubuh fisik yang rumit — sehingga aman dan jelas.




---

Kisah / contoh nyata singkat (ringkasan dari literatur klasik)

Harut dan Marut (QS. 2:102): Allah menyebutkan adanya pengajaran sihir di Babylon yang dipahami sebagai ujian dan juga peringatan tentang bahayanya sihir — implikasi: sihir nyata dan bisa memecah rumah tangga.

Tukang sihir Firaun: Para tukang sihir mampu menipu dengan helaan/skill, namun mukjizat Musa akhirnya membuktikan kebenaran — menegaskan bahwa apa yang tampak “kuasa” itu tetap di bawah ketentuan Allah dan bisa ditantang kebenarannya.

Kisah-kisah sahabat / tabi‘in (dalam literatur ruqyah klasik): banyak kisah orang yang sembuh setelah ruqyah syar’i, membaca mu’awwidhatayn, atau setelah bertobat dan memperbaiki ibadah.



---

Hal yang harus dihindari / peringatan

1. Jangan menerapkan atau belajar ilmu sihir. Itu dilarang dan berbahaya.


2. Jangan menerima ruqyah yang mengandung syirik (mis. menyembah jin, meminta jin untuk membantu) — itu bukan pengobatan Islami.


3. Jangan melakukan tindakan berbahaya atau yang menunda perawatan medis. Bila ada tanda medis, periksa ke dokter.


4. Berhati-hari terhadap praktik “dukun” yang meminta pembayaran besar atau meminta perbuatan haram — cari ulama/penyembuh yang amanah.




---

Penutup — ringkasan tindakan praktis jika Anda curiga terkena sihir

1. Segera lakukan pemeriksaan medis bila ada gejala fisik serius.


2. Perkuat ibadah: shalat, istighfar, sedekah, tobat.


3. Mulai rutinitas dzikir pagi & petang; baca Al-Ikhlâs, Al-Falaq, An-Nâs tiga kali pagi & petang; baca Ayat al-Kursi setelah shalat.


4. Lakukan ruqyah syar’iyah (bisa sendiri dengan membaca ayat-ayat perlindungan, atau dibantu oleh pembaca ruqyah yang amanah).


5. Bersihkan lingkungan (buang benda mencurigakan) dan hindari sumber yang dicurigai.


6. Konsultasikan ke ulama/perawat ruqyah yang terpercaya dan ke tenaga medis/psikiater bila perlu.


Referensi Kitab tentang Sihir dan Ruqyah

1. Al-Qur’an al-Karim

QS. Al-Baqarah: 102 — kisah Harut dan Marut, sihir yang memisahkan antara suami dan istri.

QS. Al-A‘râf: 116–117, Tâ-Hâ: 66–70, Asy-Syu‘arâ: 45–49 — kisah tukang sihir Fir’aun dan Nabi Musa.

QS. Al-Falaq & An-Nâs — perlindungan dari sihir, hasad, dan gangguan jin.

QS. Yunus: 81–82 — doa Nabi Musa: “Apa yang kalian bawa itu adalah sihir. Sesungguhnya Allah akan membatalkan sihir itu…”



---

2. Kitab Tafsir

Tafsir al-Qurthubi (juz 2, tafsir QS. Al-Baqarah:102) → menjelaskan definisi sihir, jenis-jenisnya, dan pengaruhnya.

Tafsir Ibn Katsir (tafsir QS. Al-Baqarah:102 & QS. Yunus:81) → kisah Harut-Marut, jenis sihir, dan penjelasan bahwa sihir itu nyata.

Tafsir Al-Baghawi (Ma‘âlimut Tanzîl) — menjelaskan sihir dan bahayanya.



---

3. Kitab Hadits

Shahîh al-Bukhârî, Kitab ath-Thibb, Bab as-Sihr → hadits sihir yang menimpa Nabi ﷺ oleh Labîd bin A‘sham (orang Yahudi).

Shahîh Muslim, Kitab as-Salâm, Bab as-Sihr → penjelasan tentang ruqyah dan perlindungan.

Musnad Ahmad → doa-doa Nabi untuk mengobati sakit karena sihir dan penyakit.



---

4. Kitab Ulama Klasik

Ibn Qayyim al-Jauziyyah – Zâdul Ma‘âd fî Hadyi Khayril ‘Ibâd
→ Bab tentang pengobatan Nabi, ruqyah syar’iyyah, dan cara mengatasi sihir.

Ibn Qudâmah al-Maqdisi – al-Mughnî
→ Menyebutkan hukum sihir, perbedaan antara karamah, mu‘jizat, dan sihir.

Al-Dhahabi – al-Kabâ’ir
→ Menyebutkan sihir sebagai salah satu dosa besar, beserta bentuk-bentuknya.

Al-Bidâyah wa an-Nihâyah (Ibn Katsir) → kisah-kisah sejarah terkait sihir.



---

5. Kitab Ulama Kontemporer tentang Ruqyah

Wahîd ‘Abdus Salâm Bâlî – ash-Shârim al-Battâr fî at-Tashaddî li as-Saharati al-Asy’râr
→ Buku populer yang membahas jenis-jenis sihir: al-ma’kul, al-mashrub, al-marsyusy, al-madfun, al-mu‘allaq, al-manfukh, dll.

Wahîd ‘Abdus Salâm Bâlî – Wiqqâyah al-Insân min al-Jinn wa asy-Syaithân
→ Rujukan penting untuk pencegahan dan pengobatan sihir serta gangguan jin.

Abu al-Barâ’ Muhammad Asy-Syibli – ash-Shihru wa ‘Alâmâtuhu wa ‘Ilâjuhu
→ Menguraikan macam-macam sihir, ciri-ciri korban sihir, dan cara mengobatinya dengan ruqyah.

‘Umar Sulaiman al-Asyqar – ‘Âlam al-Jinn wa asy-Syaithân
→ Buku dalam seri ‘Âlam al-Ghayb yang menjelaskan hakikat jin, setan, dan sihir.

Dr. Fadl Ilahi – al-I‘lâm bi Ahkâm al-Jinn wa asy-Syaithân → hukum-hukum fiqh terkait jin dan sihir.



---

📝 Catatan Penting

Semua ulama menegaskan bahwa sihir itu haq (nyata), bukan sekadar khayalan.

Tetapi sihir tidak akan berpengaruh tanpa izin Allah (QS. Yunus:81–82).

Pengobatan yang benar adalah dengan ruqyah syar’iyyah, doa, dzikir, dan penguatan iman, bukan mendatangi dukun/tukang sihir (dilarang dalam hadits: “Barangsiapa mendatangi ‘arrâf atau kâhin (dukun), maka shalatnya tidak diterima 40 hari” — HR. Muslim).





Jenis-jenis penyakit 'Ain dan cara pengobatannya

Berikut rangkuman jenis-jenis “penyakit ‘ain” yang sering disebut dalam literatur ruqyah: ‘ain, hasad, nafs, nadzrah, saf’ah, dan ghibtah—dengan definisi, dalil, contoh, kisah islami, serta cara mengatasinya.

1) ‘Ain (العَيْن)

Definisi: Dampak buruk karena pandangan mata—biasanya disertai kekaguman atau iri—yang mengenai orang lain (atau diri sendiri) sehingga menimbulkan gangguan.

Dalil:

Nabi ﷺ bersabda: “Al-‘aynu haqqun (ain itu benar adanya).” (HR. Bukhari & Muslim)

Nabi ﷺ juga bersabda: “Tidak ada ruqyah kecuali pada ‘ain atau (sengatan) racun.” (HR. Bukhari)

Isyarat Al-Qur’an: “Dan sungguh orang-orang kafir itu hampir-hampir menjatuhkanmu dengan pandangan mereka…” (QS. Al-Qalam 68:51)


Kisah:
Peristiwa Sahl bin Hunaif terkena ‘ain setelah dipuji oleh ‘Amir bin Rabi’ah; Nabi ﷺ memerintahkan ‘Amir berwudhu/mandi, lalu airnya dituangkan ke Sahl dan Sahl pun sembuh. (HR. Malik, an-Nasa’i, Ahmad)

Contoh:
Anak tiba-tiba lemas setelah dipuji berlebihan; pedagang sehat tapi usahanya drop mendadak setelah banyak “mata” kagum tanpa doa.

Cara Mengatasi:

Ruqyah syar’iyyah: Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas (3× pagi–petang), Ayat Kursi (2:255), 2 ayat terakhir Al-Baqarah (2:285–286) malam hari.

Meminta pelaku ‘ain berwudhu/mandi, lalu airnya dituang ke yang terkena dari belakang kepala (sesuai kisah Sahl).

Ucapkan doa barakah saat melihat yang bagus: “اللهم بارك” / “Mā syā’ Allāh, lā quwwata illā billāh” (QS. Al-Kahf 18:39).

Jaga adab menampakkan nikmat, tidak berlebihan pamer.



---

2) Hasad (حَسَد)

Definisi: Iri dengki—mengharap nikmat orang lain hilang atau berpindah kepadanya.

Dalil:

“Dan dari kejahatan pendengki ketika ia dengki.” (QS. Al-Falaq 113:5)

“Apakah mereka dengki kepada manusia karena karunia yang Allah berikan?” (QS. An-Nisa’ 4:54)

Nabi ﷺ: “Jangan saling hasad….” (HR. Muslim)


Kisah:

Saudara-saudara Nabi Yusuf yang iri kepadanya (QS. Yusuf).

Qabil membunuh Habil karena dengki (riwayat para mufassir dari QS. Al-Ma’idah 5:27–31).


Contoh:
Rekan kerja tak suka melihat kolega naik jabatan; berharap kolega gagal.

Cara Mengatasi (tazkiyah hati):

Tobat, syukur, dan ridha atas takdir.

Doakan keberkahan bagi yang diberi nikmat (balikkan hasad jadi doa).

Perbanyak dzikir-pagi-petang, sedekah, dan tahan lisan dari ghibah/fitnah.

Baca Al-Falaq & An-Nas untuk meminta perlindungan dari hasad.



---

3) Nafs (النَّفْس) — ‘Ain dari diri sendiri

Definisi: Gangguan ‘ain yang bersumber dari kekaguman pada dirinya sendiri (atau miliknya) tanpa menyebut barakah.

Dalil:

Nabi ﷺ: “Jika salah seorang dari kalian melihat (pada) dirinya, hartanya, atau saudaranya sesuatu yang mengagumkan, hendaklah ia mendoakan keberkahan.” (HR. Malik, Ahmad)

Anjuran mengucap “Mā syā’ Allāh…” saat melihat nikmat (QS. Al-Kahf 18:39).


Contoh:
Seseorang memuji dirinya di cermin atau hartanya tanpa menyebut barakah; setelah itu alami gangguan mendadak (pusing, lesu, rewel pada anak, dsb.).

Cara Mengatasi:
Sama dengan ‘ain—ruqyah, doa barakah, adab tidak ujub/pamer, dan muhasabah.


---

4) Nadzrah/Nazrah (نظرة)

Definisi: Pandangan kekaguman (netral) yang bisa menjadi sebab ‘ain jika tidak disertai doa barakah.

Dalil & Kisah:
Sejalan dengan dalil pada Nafs dan kisah Sahl bin Hunaif—solusinya adalah mengucap barakah agar kekaguman tidak berubah menjadi ‘ain (HR. Malik, Ahmad; QS. Al-Kahf 18:39).

Contoh:
Melihat bayi lucu/rumah indah; cukupkan dengan “Allāhumma bārik” agar aman dari ‘ain.

Cara Mengatasi:
Biasakan tasymiyah/doa barakah saat memuji; ruqyah jika sudah terkena.


---

5) Saf’ah (صفعة)

Definisi bahasa: Tamparan.
Penggunaan dalam dunia ruqyah: Istilah non-standar klasik yang dipakai sebagian peruqyah untuk menyebut ‘ain yang “menghantam” tiba-tiba (efeknya seperti “tamparan”: pusing/limbung mendadak). Tidak ada bab fikih klasik khusus bernama “saf’ah”, namun hakikat gangguannya kembali ke ‘ain/hasad.

Dalil:
Kembali ke dalil ‘ain di atas (HR. Bukhari-Muslim; QS. 68:51).

Contoh & Cara Mengatasi:
Gejala datang mendadak setelah dipandang/dipuji → ruqyah, doa barakah, mandi pelaku ‘ain bila diketahui.


---

6) Ghibtah (غِبْطَة)

Definisi: Iri positif—mengharap punya seperti nikmat orang lain tanpa ingin nikmat itu hilang darinya. Boleh bahkan terpuji jika untuk ketaatan.

Dalil:
Nabi ﷺ bersabda: “Tidak ada (ghirah/iri) yang dibolehkan kecuali pada dua hal: (1) seseorang yang Allah beri Al-Qur’an lalu ia membacanya siang-malam, (2) seseorang yang Allah beri harta lalu ia infakkan siang-malam.” (HR. Bukhari & Muslim)

Contoh:
Melihat penghafal Qur’an lalu ingin ikut hafal; melihat dermawan lalu ingin ikut dermawan.

Cara Mengamalkannya:
Jadikan motivasi, bukan dengki. Doakan kebaikan untuknya dan tirulah amalnya.


---

Protokol Perlindungan & Terapi (ringkas & praktis)

1. Dzikir pagi–petang (minimal):



Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas masing-masing 3× pagi dan petang.

Ayat Kursi (2:255) setelah shalat fardhu & sebelum tidur.

Akhir Al-Baqarah (2:285–286) setiap malam.

Doa: “Bismillāhilladzī lā yadurru ma‘asmihi syai’un fil-ardi wa lā fis-samā’ wa huwa as-Samī‘ul-‘Alīm” (3× pagi & petang) – HR. Tirmidzi.


2. Adab saat memuji/menunjukkan nikmat:
Ucap “Allāhumma bārik” atau “Mā syā’ Allāh, lā quwwata illā billāh” (QS. 18:39). Kurangi pamer publik (termasuk medsos), tutup aurat, dan jaga hijab (bagi yang diwajibkan).


3. Ruqyah syar’iyyah (mandiri):



Baca surat-surat ruqyah di atas, tiupkan pada telapak tangan & usapkan ke tubuh (seperti sunnah Rasul ﷺ).

Air ruqyah: bacakan ayat-ayat ruqyah ke air, lalu minum & mandi dengan niat syifa’.


4. Mandi pelaku ‘ain (jika diketahui):
Minta ia berwudhu/mandi; air bekas wudhu/mandinya ditampung lalu dituangkan ke yang terkena—dimulai dari belakang kepala (sesuai hadis Sahl bin Hunaif).


5. Perbanyak amal pelindung:
Sedekah, shalat malam, shaum sunnah, tawakkal. Hindari jimat/tangkal:
Nabi ﷺ: “Barangsiapa menggantungkan tamimah (jimat), sungguh ia telah berbuat syirik.” (HR. Ahmad)


6. Catatan bijak:
Gangguan ‘ain bisa beriring dengan faktor fisik/psikologis. Syariat + ikhtiar medis berjalan bersama. Jika gejala fisik serius, periksakan ke dokter di samping ruqyah.




---

Ringkas Pemetaan Istilah

‘Ain: dampak pandangan yang melukai (inti masalah).

Hasad: bahan bakar buruk (‘ingin nikmat orang hilang’).

Nafs: ‘ain dari diri sendiri (ujub/kagum tanpa barakah).

Nadzrah: pandangan kagum; bisa netral → berbahaya jika tanpa barakah.

Saf’ah: istilah ruqyah untuk pukulan/sergapan ‘ain mendadak (non-standar klasik).

Ghibtah: iri terpuji (ingin seperti dia tanpa menafikan nikmatnya).


Berikut saya susun daftar referensi kitab yang membahas tentang ‘Ain dan jenis-jenisnya (ḥasad, nafs, nadzrah, saf‘ah, ghibṭah, dll):

---

📚 Rujukan Kitabnya: 

1. Shahîh al-Bukhârî

Kitab ath-Thibb, Bab al-‘Ain.

Hadits: “Al-‘Ainu ḥaqq (Ain itu benar/ada).”



2. Shahîh Muslim

Kitab as-Salâm, Bab istiḥbâb ar-ruqyah min al-‘Ain.

Hadits tentang Nabi ﷺ terkena ‘Ain dan menganjurkan ruqyah.



3. Sunan Abî Dâwud

Kitab ath-Thibb, Bab al-‘Ain.

Hadits perintah Nabi agar orang yang menyebabkan ‘Ain mandi, lalu airnya digunakan untuk mandi orang yang terkena.



4. Jâmi‘ at-Tirmidzî

Kitab ath-Thibb, Bab mâ jâ’a fi al-‘Ain.

Hadits tentang ruqyah untuk orang yang terkena ‘Ain.



5. Musnad Ahmad bin Hanbal

Banyak riwayat tentang ‘Ain, termasuk hadits: “Seandainya ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, maka sungguh ‘Ain yang mendahuluinya.”



6. Tafsir Ibn Katsîr (QS. al-Qalam: 51)

Menafsirkan ayat: “Dan sesungguhnya orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mereka…” — para mufassir menafsirkannya sebagai dalil adanya ‘Ain.



7. Tafsir al-Qurthubî (QS. al-Qalam: 51)

Pembahasan panjang tentang hakikat ‘Ain dan bahayanya.




---

📚 Kitab Ulama Klasik tentang Penyakit Hati & Ain

Ibn Qayyim al-Jauziyyah:

Zâd al-Ma‘âd fî Hadyi Khayril ‘Ibâd (juz 4) → bab khusus tentang ‘Ain, ḥasad, cara pengobatan dengan ruqyah.

Badâ’i‘ al-Fawâid → membahas perbedaan ḥasad, ghibṭah, dan ‘Ain.

Ighâtsah al-Lahfân min Maṣâyid asy-Syaithân → penyakit hati, termasuk hasad & pengaruhnya.


Ibn Hajar al-‘Asqalânî – Fath al-Bârî (syarah Bukhari, Kitab ath-Thibb, bab al-‘Ain).

Al-Dhahabî – Kitâb al-Kabâ’ir → menyebutkan hasad dan ‘Ain sebagai dosa berbahaya.



---

📚 Kitab Kontemporer / Ruqyah

Wahîd ‘Abdus Salâm Bâlî – Wiqqâyah al-Insân min al-Jinn wa asy-Syaithân → ada bab khusus tentang ‘Ain, jenis-jenisnya, gejala, dan pengobatannya.

Abu al-Barâ’ Muhammad Asy-Syiblî – ash-Shihru wa ‘Alâmâtuhu wa ‘Ilâjuhu → bahas tentang ‘Ain, perbedaan dengan hasad, dan cara ruqyah.

‘Umar Sulaimân al-Asyqar – ‘Âlam al-Jinn wa asy-Syaithân → termasuk pembahasan ‘Ain.

Dr. Fadhl Ilahi – al-‘Ain: Haqîqatuhâ, Atsaruhâ, wa ‘Ilâjuhâ → khusus membahas ‘Ain secara ilmiah dan syar‘i.

Shaykh Khalid al-Hibshi – al-‘Ain: Asbâbuhâ wa ‘Ilâjuhâ → menjelaskan praktik ruqyah dan pencegahan dari ‘Ain.



---

📝 Kesimpulan Penting

Dalil utama ‘Ain: QS. al-Qalam:51, hadits-hadits shahih di Bukhari & Muslim.

Jenis ‘Ain:

‘Ain al-Hasad (karena iri dengki).

‘Ain an-Nafs (kekaguman diri sendiri, tidak menyebut barakah).

‘Ain an-Nadzrah (pandangan jahat penuh niat buruk).

‘Ain ash-Saf‘ah (pandangan dari jin).

‘Ain al-Ghibṭah (ingin seperti orang lain tapi tanpa iri).


Pengobatan: ruqyah syar’iyyah, doa, mandi dari bekas wudhu orang yang menimpakan ‘Ain, memperbanyak dzikir & doa barakah.




Tuesday, 26 August 2025

Ciri-ciri santet gagal masuk / tidak mempan mengenai target



Ciri-ciri santet gagal masuk / tidak mempan mengenai target

Kalau orang disantet tapi santetnya gagal masuk / tidak mempan, biasanya ada beberapa ciri-ciri yang tampak, baik secara lahir maupun batin:

🔹 Ciri-ciri fisik & psikologis

1. Santet tidak jadi masuk
Kadang muncul seperti rasa panas/dingin mendadak, perut mual, kepala pusing sebentar, lalu hilang. Itu tanda santet “mental” tidak bisa masuk.


2. Mimpi aneh tapi tidak berpengaruh
Bisa bermimpi buruk, didatangi hewan buas atau sosok menakutkan, tetapi setelah bangun tidak ada efek sakit.


3. Tubuh terasa berat sebentar lalu normal
Misalnya badan mendadak lemas atau pegal, tapi cepat kembali segar.


4. Pelaku santet merasa gagal
Biasanya orang yang mengirim santet akan tampak gelisah, sakit sendiri, atau balik kena efek dari santetnya (karena mantul).




---

🔹 Ciri spiritual

1. Kuatnya benteng doa
Orang yang rajin dzikir, shalat malam, membaca Qur’an, atau punya wirid tertentu, santet biasanya tidak bisa menembusnya.


2. Tanda keselamatan
Kadang ada hewan (kucing, ayam, burung, dsb.) yang tiba-tiba mati di sekitar rumah. Itu diyakini sebagian ulama sebagai santet yang tertahan dan tidak mengenai targetnya.


3. Hati tenang
Walau ada gangguan, orang yang gagal disantet biasanya tetap merasa tenteram, tidak mudah cemas, dan tidak larut dalam rasa takut.




---

🔹 Intinya

Santet bisa gagal karena perlindungan Allah, doa yang kuat, atau memang hati dan tubuhnya bersih dari celah gangguan jin.

Jika santet gagal, biasanya gejalanya cuma sebentar atau malah “mantul” ke pengirimnya.


Wednesday, 20 August 2025

Cara Membedakan Kesurupan Jin vs Histeria

📌 Cara Membedakan Kesurupan Jin vs Histeria
1. Kesurupan Jin (spiritual/gaib)
🔹 Ciri khas:
- Suara berubah drastis (misalnya perempuan bersuara laki-laki atau suara sangat berat).
- Bisa berbicara dengan bahasa asing / daerah yang sebelumnya tidak dikuasai.
- Mengaku sebagai jin / menyebut identitas gaib.
- Kekuatan fisik tiba-tiba meningkat (misal: perempuan kurus bisa mengangkat beberapa orang).
- Setelah sadar, biasanya tidak ingat apa yang terjadi.
- Reaksi kuat terhadap bacaan Al-Qur’an (teriak, pusing, marah, muntah).

2. Histeria (psikis/medis)
🔹 Ciri khas:
- Terjadi berkelompok (mass hysteria), misalnya di sekolah/pesantren.
Gejalanya mirip-mirip: menangis, menjerit, kejang, pingsan.
- Tidak ada perubahan suara aneh / bahasa asing.
- Tidak menunjukkan kekuatan fisik abnormal.
- Setelah tenang, biasanya ingat kejadian (walau samar).
- Bisa reda dengan teknik medis: menenangkan, relaksasi, konseling, tanpa harus ruqyah.

Kesurupan Jin (Versi Ilmiah)

📖 Kesurupan Jin (Versi Ilmiah)

1. Definisi dalam masyarakat

Dalam budaya masyarakat, kesurupan jin dipahami sebagai kondisi ketika roh halus/jin masuk ke dalam tubuh manusia sehingga orang tersebut kehilangan kendali atas diri dan berperilaku aneh: menjerit, berbicara dengan suara berbeda, atau melakukan gerakan yang bukan kebiasaannya.


---

2. Penjelasan Ilmiah (Psikologi & Medis)

Dalam kajian ilmiah, fenomena “kesurupan” lebih banyak dijelaskan sebagai gangguan psikologis dan neurologis:

1. Dissociative Trance Disorder (DTD)

Istilah medis dalam DSM-5 (manual gangguan jiwa).

Ditandai dengan hilangnya kesadaran diri, perasaan ada yang “menguasai tubuh”, serta perilaku aneh.

Sering terjadi dalam konteks budaya atau keyakinan tertentu (contohnya: kerasukan roh/jin).



2. Gangguan Dissociative Identity Disorder (DID)

Dulu disebut multiple personality disorder.

Individu merasa ada “identitas lain” yang berbicara atau bertindak melalui dirinya.

Dalam budaya yang meyakini jin, gejala ini ditafsirkan sebagai kesurupan.



3. Psikosomatis & Stres Berat

Saat stres ekstrem, tubuh bisa melepaskan emosi terpendam dalam bentuk histeria, teriakan, atau gerakan tak terkendali.

Fenomena ini sering muncul di sekolah, asrama, atau tempat kerja → disebut mass hysteria atau kesurupan massal.



4. Gangguan Neurologis

Epilepsi, sleep paralysis, atau kelainan pada sistem saraf bisa memicu halusinasi, kejang, atau perasaan dikuasai.

Dalam tradisi, hal ini sering dikaitkan dengan gangguan jin.





---

3. Fenomena Sosial-Budaya

Kesurupan lebih sering terjadi di masyarakat yang percaya pada jin/roh.

Di tempat yang tidak percaya hal mistis, kasusnya jarang sekali.

Artinya, keyakinan dan sugesti sangat memengaruhi munculnya gejala.

Contoh: kesurupan massal di sekolah sering terjadi setelah ada satu orang kesurupan, lalu menular ke teman-temannya karena faktor sugesti & psikologi kelompok.



---

4. Kesimpulan Ilmiah

Dari sisi medis/psikologi: kesurupan adalah gangguan kesadaran sementara (trance state) akibat stres, sugesti, atau gangguan mental tertentu.

Dari sisi budaya/agama: ditafsirkan sebagai intervensi makhluk gaib (jin/roh).

Jadi, kesurupan jin adalah fenomena psikososial → ada dasar medisnya, tapi tafsirnya dipengaruhi keyakinan masyarakat.




Saturday, 9 August 2025

panduan cara menguji apakah suatu ilmu benar-benar murni hikmah atau sudah bercampur sihir/ mistik/berkhodam jin.

panduan cara menguji apakah suatu ilmu benar-benar murni hikmah atau sudah bercampur sihir/ mistik/berkhodam jin.


1. Uji Sumber Amalan

Hikmah asli: Semua amalan punya dalil dari Al-Qur’an atau hadits, dan bisa dibaca siapa saja.

Hikmah palsu / mistik: Ada bacaan rahasia, tulisan huruf terbalik, simbol aneh, atau tidak jelas asalnya.



---

2. Uji Syarat Belajar

Hikmah asli: Tidak ada syarat aneh selain niat ikhlas & menjaga ibadah.

Hikmah palsu / mistik: Diminta puasa mutih, memberi sesajen, atau ritual khusus yang tidak ada di sunnah.



---

3. Uji Sumber Kekuatan

Hikmah asli: Guru mengatakan kekuatan ini dengan izin Allah.

Hikmah palsu / mistik: Guru bicara soal “energi alam semesta”, “daya cosmic”, “tenaga sakti bawaan”, atau “ilmu karuhun”.



---

4. Uji Reaksi saat Diamalkan

Hikmah asli: Membaca amalan menambah ketenangan, mendekatkan diri pada Allah.

Hikmah palsu / mistik: Saat membaca amalan terasa panas berlebihan, kesemutan, trance, melihat bayangan, atau mendengar bisikan gaib.



---

5. Uji Keterlibatan Makhluk Gaib

Hikmah asli: Tidak ada komunikasi atau pemanggilan jin.

Hikmah palsu / mistik: Ada “penjaga” gaib, suara bisikan, atau benda pusaka yang katanya berisi khodam.



---

6. Uji Dalil dan Keterbukaan

Hikmah asli: Guru terbuka menjelaskan dalil & arti amalan.

Hikmah palsu / mistik: Guru bilang “jangan tanya, cukup jalani saja” atau “ini ilmu rahasia turun-temurun”.



---

💡 Kesimpulan:
Kalau sebuah amalan lolos semua uji ini → besar kemungkinan itu hikmah murni.
Kalau ada 1 saja yang melanggar → patut dicurigai sudah bercampur sihir atau tenaga dalam mistik.




Perbedaan antara ilmu hikmah dengan tenaga dalam

Perbedaan antara ilmu hikmah dengan tenaga dalam 
1. Ilmu Hikmah

Definisi:
Pengetahuan dan amalan yang bersumber dari Al-Qur’an, hadits, dan doa-doa syar’i untuk tujuan kebaikan, seperti perlindungan, penyembuhan, atau keberkahan hidup.

Ciri-ciri:

Sumber kekuatan: Izin Allah melalui doa, dzikir, atau ayat-ayat Al-Qur’an.

Tidak melibatkan jin atau mantra bid’ah.

Mengutamakan tauhid dan syariat.

Amalan biasanya berupa wirid, doa, sholawat, atau ayat tertentu.

Tujuan: penyembuhan, perlindungan, melancarkan rezeki, ketenangan hati.

Hukumnya halal selama sesuai sunnah dan tidak disalahgunakan.



---

2. Tenaga Dalam

Definisi:
Kemampuan memanfaatkan energi tubuh melalui latihan fisik, pernapasan, konsentrasi, atau meditasi, sering digunakan untuk bela diri atau kesehatan.

Ciri-ciri:

Sumber kekuatan: energi tubuh manusia, hasil latihan fisik dan mental.

Bisa murni fisiologis (aman) atau bercampur dengan unsur mistik (berbahaya secara aqidah).

Kadang dicampur keyakinan energi kosmik, chakra, atau bantuan makhluk gaib (yang ini haram).

Latihan biasanya berupa pernapasan dalam, meditasi, gerakan bela diri.

Tujuan: meningkatkan kekuatan, daya tahan, kecepatan, kesehatan.

Hukumnya:

Halal jika murni latihan fisik & tidak ada unsur syirik.

Haram jika ada unsur mantra, meditasi pemanggilan energi gaib, atau kesyirikan.





Perbedaan Sihir dengan ilmu hikmah

Perbedaan Sihir dengan  ilmu hikmah 
1. Sihir

Definisi:
Ilmu yang menggunakan bantuan jin/setan atau kekuatan gaib yang diiringi kesyirikan (menyembah selain Allah, membuat tumbal, ritual terlarang) untuk mempengaruhi sesuatu.

Ciri-ciri sihir:

Menggunakan ritual yang bertentangan dengan syariat (mantra, sesajen, darah, menulis ayat Qur’an terbalik).

Meminta bantuan jin atau setan.

Sering menyebabkan mudharat (perpisahan, sakit, kematian).

Pelakunya biasanya menyembunyikan ilmunya dan meminta mahar besar.

Haram mutlak dan pelakunya bisa jatuh kafir jika sampai berbuat syirik.


Dalil:

> “Barang siapa mempelajari sebagian dari sihir, maka ia telah berbuat syirik.”
(HR. Ahmad)




---

2. Ilmu Hikmah

Definisi:
Pengetahuan dan amalan dzikir/doa/ayat Qur’an yang diajarkan para ulama untuk tujuan kebaikan dengan izin Allah, tanpa melibatkan jin atau ritual terlarang.

Ciri-ciri ilmu hikmah:

Berlandaskan doa, dzikir, dan ayat Qur’an.

Tidak ada kesyirikan atau bantuan jin.

Tujuannya untuk kebaikan (ruqyah, perlindungan, penyembuhan, membuka rezeki dengan doa).

Amalan biasanya terbuka dan bisa dipelajari siapa saja yang mau beribadah.

Hukumnya boleh selama tidak ada unsur keyakinan salah.


Contoh ilmu hikmah yang mubah:

Ruqyah syar’iyyah.

Doa-doa Nabi untuk perlindungan.

Wirid yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits sahih.



---

Kesimpulan Singkat:

Sihir → bantuan setan, ritual terlarang, syirik → haram mutlak.

Ilmu Hikmah → doa & dzikir sesuai syariat, tujuan baik → boleh (selama tidak diselewengkan).



Apa itu sihir?

Sihir adalah perbuatan yang melibatkan kekuatan gaib—baik melalui bantuan jin, setan, atau manipulasi energi—untuk memengaruhi realitas, pikiran, perasaan, atau tubuh orang lain dengan cara yang tidak alami.

Dalam Islam, sihir termasuk dosa besar karena:

Biasanya melibatkan kesyirikan (meminta bantuan selain Allah, seperti jin atau setan).

Bisa merugikan orang lain secara fisik maupun mental.

Sering dipakai untuk tujuan jahat seperti memisahkan suami-istri, membuat sakit, atau mempengaruhi kehendak orang.



---

Dalil dari Al-Qur’an

> "...Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman tidak kafir, tetapi setan-setan itulah yang kafir. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia..."
(QS. Al-Baqarah: 102)




---

Jenis-jenis sihir dalam pandangan Islam:

1. Sihir pemisah (at-tafriq) – memecah hubungan suami-istri atau persahabatan.


2. Sihir pengasihan / pelet – mempengaruhi perasaan cinta atau nafsu.


3. Sihir penyakit – membuat seseorang sakit tanpa sebab medis.


4. Sihir bayangan / ilusi (khayal) – membuat orang melihat sesuatu yang tidak ada.


5. Sihir santet / teluh – mengirimkan benda gaib untuk mencelakai.




---

Cara melawan sihir menurut Islam:

Memperkuat tauhid & ibadah.

Membaca ayat-ayat ruqyah (Al-Fatihah, Al-Baqarah: 1-5, Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas).

Menghindari tempat dan praktik yang berbau kemusyrikan.

Meminta pertolongan kepada Allah, bukan makhluk gaib.


Tuesday, 5 August 2025

📝 PENDAFTARAN RUQYAH VIDEO CALL


📝 PENDAFTARAN RUQYAH VIDEO CALL

Bersama Ruqyah Aswaja Ust Dhomiruddin – Metode Asma’Al-Hirzi

Bagi Anda yang ingin mengikuti ruqyah jarak jauh (via video call), tulis di WhatsApp masing-masing formulir berikut ini:


---

📌 Nama Lengkap:
(Tuliskan nama bin ayahnya )

📌 Alamat Singkat & Negara:
(Contoh: Jakarta – Indonesia / Kuala Lumpur – Malaysia)

📌 Pilih Jenis Ruqyah:
🔘 Umum (minimal 3 orang, dilakukan serentak
🔘 VIP (khusus & privat, bebas waktu

📌 Hari & Waktu (Sesuai Zona Waktu Negara Anda):
⏰ Hanya diisi jika memilih layanan VIP
(Jika memilih layanan UMUM, bagian ini dikosongkan – jadwal ditentukan oleh peruqyah)


---

💬 Catatan Tambahan:
✔️ Tanpa khodam, tanpa jimat, tanpa sentuhan
✔️ Murni ayat Al-Qur’an dan doa syar’i
✔️ Bisa untuk gangguan jin, sihir, santet, was-was, trauma, dan lainnya
✔️ Terapi spiritual Islami berbasis Ahlussunnah wal Jama’ah

📞 Setelah mengisi data, silakan kirim ke nomor WhatsApp(Ust. Dhomiruddin):
+6282241410610 
Atau 
+60107107562 

Monday, 4 August 2025

RUQYAH JARAK JAUH - VIDEO CALL (INDONESIA)

🌐 RUQYAH JARAK JAUH - VIDEO CALL (INDONESIA)

🕌 Bersama Ustadz Dhomiruddin
(Peruqyah Aswaja – metode syar’i, aman, tanpa mantera )


---

📌 PILIHAN LAYANAN:

1. UMUM (Kelompok)

💳 Bayaran: Seikhlasnya
📌 Anjuran minimum bagi yang mampu: Rp 100.000 / orang
👥 Dilaksanakan secara bersama-sama
📆 Jadwal pada hari tertentu, setelah terkumpul minimal 3 orang


---

2. VIP (Privat)

💳 Bayaran Dianjurkan:

Rp 200.000 untuk 1 orang

Rp 300.000 untuk 1 keluarga (maks. 3 orang)
🕒 Privasi penuh, waktu bebas sesuai kesepakatan
- ( jika sekiranya kurang mampu, dapat minta keringanan bayaran) 



---

💰 REKENING PEMBAYARAN:

1. BRI
No. Rekening: 0344 0111 1816 504
A.n: Dedy Erwanto

2. BSI
No. Rekening: 7309 3946 95
A.n: Dedy Erwanto

📤 Kirimkan bukti pembayaran (resi/struk) via WhatsApp setelah transfer


---

📄 LANGKAH PERSIAPAN RUQYAH:

1. ✍️ Kirimkan Nama Lengkap Pasien (format: Nama bin Ayahnya)


2. 🗣️ Jelaskan keluhan: sakitnya apa, gangguan, atau mimpi-mimpi (boleh dengan voice note)


3. 📷 Letakkan kamera HP sehingga terlihat kepala sampai kaki pasien


4. 💧 Sediakan air putih sebanyak mungkin untuk dibacakan ruqyah (letakkan di belakang HP)


5. 🛢️ Siapkan plastik muntah jika diperlukan


6. 🧕 Tutup aurat dengan baik


7. 💦 Disarankan dalam keadaan berwudhu


8. 👨‍👩‍👧 Usahakan ada keluarga atau teman mendampingi saat ruqyah


9. 📩 Setelah ruqyah, laporkan reaksi atau perkembangan kondisi pasien




---

🏠 DATANG LANGSUNG?

Jika Anda datang langsung ke rumah di Solo,
📌 Bayaran seikhlasnya
📍Alamat: Dusun Jagang, RT 1 / RW 5, Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo
(Barat tanggul, lorong sebelum Soto Mbah Sar, rumah paling barat dekat sungai)


---

📱 Untuk pendaftaran & jadwal ruqyah video call:
Hubungi via WhatsApp:
+6282241410610 (Indonesia)
atau
+60107107562 (Malaysia)


---

🕊️ Dengan izin Allah, ruqyah syar’iyyah dapat menjadi wasilah kesembuhan lahir dan batin.


RUQYAH JARAK JAUH - VIDEO CALL (MALAYSIA)

🌐 RUQYAH JARAK JAUH - VIDEO CALL (MALAYSIA)

🕌 Bersama Ustadz Dhomiruddin
(Peruqyah Aswaja, metode syar’iyyah, aman, tanpa mantera )


---

📌 PILIHAN LAYANAN:

1. UMUM (Kelompok)

💳 Bayaran: Seikhlasnya
📌 Anjuran minimum bagi yang mampu: RM 50 / orang
👥 Dilakukan secara beramai-ramai
📆 Dilaksanakan pada hari tertentu, setelah terkumpul minimal 3 orang


---

2. VIP (Privat)

💳 Bayaran Dianjurkan:

RM 100 untuk 1 orang

RM 150 untuk 1 keluarga (maks. 3 orang, jika lebih dari 3 orang maka per org tambah rm50)
🕒 Jadwal bebas, bisa kapan saja sesuai kesepakatan
📱 Sesi dilakukan secara privat & personal
- (jika sekiranya kurang mampu, dapat minta keringanan bayaran) 



---

💰 REKENING PEMBAYARAN:

Maybank
No. Rekening: 162469263200
A/n: Dedy Erwanto

📤 Setelah transfer, mohon kirim bukti pembayaran (resit)


---

📄 LANGKAH PERSIAPAN:

1. ✍️ Kirimkan Nama Lengkap Pesakit
(gunakan format: Nama bin Ayahnya)


2. 🗣️ Jelaskan keluhan penyakit / gangguan / mimpi aneh
(boleh teks atau voice note)


3. 📷 Letakkan kamera HP sehingga tampak dari kepala hingga kaki pesakit


4. 💧 Sediakan air untuk dibacakan ruqyah
(lebih banyak lebih baik, diletakkan di belakang HP)


5. 🛢️ Siapkan plastik muntah jika diperlukan


6. 🧕 Tutup aurat dengan sempurna


7. 💦 Disarankan berwudhu terlebih dahulu


8. 👨‍👩‍👧 Usahakan ada keluarga atau teman mendampingi


9. 📩 Setelah ruqyah, laporkan perkembangan & reaksi




---

📞 Untuk pendaftaran & jadwal silakan hubungi WhatsApp:
+6282241410610
+60107107562 

Alamat dan jam operasional Ruqyah aswaja Ust Dhomiruddin

🌿 RUQYAH ASWAJA SYAR'IYAH
Bersama: Ustadz Dhomiruddin
(Pengasuh Ruqyah Aswaja dan Pusat Terapi Al-Hirzi, alumni Al-Fatah Temboro)

📖 Metode:
✔️ Ruqyah Syar'iyyah
✔️ Ayat Al-Qur’an dan Doa Ma’tsurat
✔️ Asma' Al-Hirzi
✔️ Tanpa kesurupan
✔️ Insya Allah aman, menenangkan, dan menyehatkan

📍 Lokasi:
Dusun Jagang, RT 1 / RW 5, Kelurahan Gadingan,
Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo
(➡️ Barat tanggul, lorong sebelum Soto Mbah Sar,
🏡 Rumah paling barat dekat sungai)

🕘 Jam Operasional:
Tiap Hari | Pukul 09.00 – 17.00 WIB

📱 Info & Pendaftaran:
📞 WhatsApp: 0822-4509-6617

💬 Catatan:
🌟 Cocok untuk gangguan sihir, was-was, kecemasan, sulit tidur, dan lainnya
🌿 Dengan Izin Allah, ruqyah dapat menjadi jalan kesembuhan lahir dan batin

Dalil Kebolehan Pasang Tarif Ruqyah

Hukum memasang tarif harga ketika meruqyah adalah boleh menurut mayoritas ulama, dengan beberapa syarat. Ini berdasarkan dalil dari hadits shahih dan pandangan para ulama.


---

✅ Dalil Kebolehan Pasang Tarif Ruqyah

Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim:

> Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
“Sekelompok sahabat Nabi ﷺ melakukan perjalanan, lalu mereka singgah di suatu kampung Arab. Mereka meminta jamuan, tetapi penduduk kampung enggan menjamu mereka. Lalu, kepala kampung tersengat binatang. Mereka berkata, 'Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah?' Salah satu sahabat berkata, 'Saya bisa, tapi dengan syarat diberi upah beberapa ekor kambing.' Maka mereka menyetujuinya. Ia membaca surat Al-Fatihah hingga sembuh. Mereka pun memberi upah sesuai yang dijanjikan. Ketika disampaikan kepada Nabi ﷺ, beliau bersabda:
"Makanlah, dan berikan bagian kepada saya."
(HR. Bukhari no. 2276, Muslim no. 2201)




---

🟩 Kesimpulan Para Ulama

1. Boleh mengambil upah dari ruqyah jika ruqyah tersebut syar’iyyah (dengan bacaan yang dibenarkan, seperti ayat Qur'an, doa-doa shahih).


2. Upah boleh diambil setelah atau sebagai syarat awal ruqyah, seperti dalam hadits di atas.


3. Tidak boleh menjadikan ruqyah semata-mata bisnis komersial tanpa niat membantu sesama karena itu bisa menghilangkan keberkahan.


4. Tidak boleh ruqyah menggunakan hal-hal syirik atau yang tidak sesuai syariat, meskipun diberi upah besar.




---

🛑 Catatan Penting:

Jangan mematok harga terlalu tinggi atau seperti “jual beli kesembuhan” (misalnya: "kalau sembuh bayar sekian, kalau tidak ya tidak").

Lebih baik membuka dengan infak/sedekah seikhlasnya, tapi boleh juga ditentukan tarif sebagai bentuk profesionalisme.

Harus tetap ikhlas, dan tidak menyombongkan diri atau bergantung pada keampuhan pribadi.



---

💡 Contoh Praktik yang Diperbolehkan:

> “InsyaAllah, ruqyah syar’iyyah ini dilakukan dengan niat membantu karena Allah. Bila ingin memberikan infak atau sedekah untuk membantu operasional, dipersilakan. Standar tarif untuk ruqyah ini biasanya Rp100.000 sebagai ganti waktu, transport, dan layanan, namun tetap disesuaikan kemampuan pasien.”




METODE OLAH NAFAS versi RUQYAH SYAR’I

Berikut METODE OLAH NAFAS versi RUQYAH SYAR’I — aman, tidak ada unsur tenaga dalam, tidak mengundang jin, tidak memakai mantra — namun sanga...